Mohon tunggu...
Yudi Kresnasurya
Yudi Kresnasurya Mohon Tunggu... Lainnya - PRIBADI BIASA

BERSYUKURLAH MAKA ENGKAU BAHAGIA

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Nasionalisme Masyarakat Natuna dalam Menyongsong Pemilu 2019

10 April 2019   10:50 Diperbarui: 10 April 2019   10:56 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Masyarakat asli Natuna bersuku melayu kepulauan namun kini sudah banyak bercampur dengan suku -- suku lain dari Jawa, Sumatera, Kalimantan dan daerah lainnya sehingga heterogenitas masyarakat khususnya di Ranai (Ibukota Natuna) semakin bertambah dari waktu ke waktu.

Pembauran berbagai suku tersebut tidak pernah mengakibatkan adanya gesekan di Natuna, bahkan semua saling menghormati dan menjaga perasaan. 

Di Kota Ranai dapat ditemui kelompok -- kelompok masyarakat yang berasal dari daerah asal yang sama seperti HKMS (Himpunan Keluarga Minang Sakato), Among Mitro (Paguyuban Warga Jawa), ada juga yang berhimpun berdasarkan kecamatan karena banyak kecamatan yang ada di Kabupaten Natuna berbeda pulau sehingga masyarakat yang berasal dari kecamatan yang berbeda pulau merasa seperti merantau bila berdomisili di Ranai. 

Pada waktu -- waktu tertentu masing -- masing kelompok menggelar acara bagi kelompoknya sebagai bentuk perhatian dan tidak lupa kepada daerah asalnya, namun demikian mereka tetap bersatu membangun Natuna. 

Kesadaran mereka terhadap daerah asal tidak mengurangi nasionalisme dan saling bekerja sama membangun daerah perantauan yaitu Natuna.

Menyongsong pemilu 2019, masyarakat Natuna tetap adem ayem, tidak seperti masyarakat di beberapa tempat lain yang terbawa suhu politik yang panas. Padahal pilihan politik yang ada di masyarakat Natuna juga berbeda -- beda. 

Hal ini cukup mengisyaratkan bahwa masyarakat Natuna walaupun berada jauh di perbatasan, namun mereka sudah dewasa dalam bersikap dan bertindak. 

Perbincangan masyarakat di akar rumput seperti di kedai -- kedai kopi yang merupakan salah satu kegemaran masyarakat Natuna, memang tetap hangat ketika membicarakan pemilu namun adanya saling pengertian antar pihak menjadikan suasana tetap terkendali.

Harus diakui bahwa pembangunan yang terjadi di Natuna dalam beberapa tahun terakhir sangat signifikan. Jalan -- jalan utama di Pulau Bunguran besar sebagai pulau utama sudah banyak yang beraspal, begitu juga jalan -- jalan di desa sudah banyak yang diperbaiki / semenisasi. 

Listrik PLN sudah memasuki pelosok -- pelosok desa. Pelabuhan perikanan sudah berdiri megah di Selat Lampa. Tol Laut berjalan cukup lancar. 

Harga -- harga barang juga cukup stabil. Bahkan sinyal internet sudah mencapai 4G dan di beberapa tempat Pemda Natuna menyediakan hot spot gratis bagi warganya. Semua hal tersebut sangat disyukuri  Masyarakat Natuna sehingga pada gelaran pemlu kali ini, masyarakat Natuna menyikapinya dengan tenang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun