Tarmizi A Karim, calonGubernur Aceh yang saat ini tidak terdaftar sebagai kader partai politikmanapun, tapi ia memiliki kedekatan dengan berbagai tokoh sentral partaipolitik besar di Indonesia, namanya tidak asing lagi bagi masyarakat Aceh, iapernah menjadi Bupati Aceh Utara dan Pejabat Gubernur Aceh, kualitasintelektualnya tidak diragukan lagi, dari kemampuannya tersebutlah iadipercayakan menduduki berbagai jabatan strategi di Jakarta dan bahkan putraAceh Utara ini termasuk dalam kategori birokrat andalan pemerintah pusat,terbukti ia berulang kali mendapat tugas menjadi pejabat Gubernur diberbagaidaerah yang merupakan jabatan paling jarang didapat oleh orang lain, sehinggakepulangannya ke Aceh untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur Aceh telah meresahkancalon Gubernur lain.
 Makatak aneh jika kita melihat lawan politiknya mencoba membangun isu negatifterhadap Tarmizi A Karim, salah satunya membangun image bahwa Tarmizi A Karimtidak akan didukung oleh partai politik dan kemudian jika didukung maka tidaksepenuhnya dukungan itu diberikan, sehingga jadi pertanyaan kita, adakah partaipolitik, terutama partai nasional yang didalamnya berisikan orang-orang ahlidalam bidang tersebut hanya memberikan dukungan tanpa pertimbangan matang, baiktentang kualitas maupun peluang seorang Tarmizi A Karim untuk meraih kursiGubernur.
 Awalmula kepulangannya, ia bahkan dengan percaya diri mengatakan bahwa akan diusungoleh berbagai partai nasional nantinya dalam pilkada 2017. Akibat dari klaimtersebut orang-orang menyindirnya, bahkan ada yang mengatakan tidak tahu maluserta berbagai tuduhan-tuduhan lainnya yang orang alamatkan kepada Tarmizi AKarim, tapi meski begitu ia tetap tidak peduli apa yang orang katakan terhadapdia, bahkan ia berulang kali menyebutkan bahwa ia pasti naik dengan partaipolitik dan pasti didukung, berkat kepercayaan dirinya itu pula, tim suksesnyasemakin semangat dan percaya diri dalam bekerja. Faktanya, klaim-klaim TarmiziA Karim tersebut akhirnya membuahkan hasil, kini ia diusung oleh Partai NasDem,PPP, PKPI dan Partai Golkar yang semuanya berjumlah 24 kursi Legislatif Acehdan itu diperkirakan akan terus bertambah dukungannya seperti Partai Hanura danPAN, jumlah tersebut adalah koalisi kedua terbesar setelah pasangan MuzakirManaf - TA Khalid, yang mayoritas kursi dari Partai Aceh.
 Siapa yang menyangka bahwa seorang Tarmizi A Karim bakal mendapatkan dukungan partaipolitik sebesar itu, sedangkan ia tidak terikat sebagai kader partai politikmanapun hingga saat ini. Bukankah mulanya banyak orang yang pesimis terhadapkemampuan ia mendapatkan dukungan dari berbagai partai politik, disitulah tahappertama dalam Pilkada ini seorang Tarmizi A Karim membuktikan kemampuandirinya, bahkan ia mampu menunjukkan kemampuan politiknya kepada rakyat danlawannya sebelum ia bertarung, kemampuan yang ia tunjukkan tersebut adalahuntuk membuktikan bahwa ia layak dipilih dan layak memimpin Aceh, meski iaseorang birokrat, ia lihai dalam berpolitik, yang nantinya sangat dibutuhkanketika ia sudah menjabat sebagai Gubernur Aceh.
 Jika kemampuan intelektualnya tidak diragukan lagi oleh masyarakat, kemudiankemampuan politiknya mampu ia buktikan dengan merangkul banyak partai politikbahkan menjadi koalisi kedua terbesar, Pengalaman dan karirnya sangat gemilang,lalu kemampuan apalagi yang ia tidak miliki?
 Tarmizi A Karim memiliki segalanya, ia adalah calon Gubernur Aceh yang dianggap paling perfek untukmemimpin Aceh 5 tahun kedepan dibanding calon-calon lainnya yang muncul saatini, apalagi masa-masa Aceh seperti ini yang sangat membutuhkan sosok pemimpinberkualitas untuk menahkodai rakyat Aceh, agar bisa keluar dari jeratankemiskinan, pengangguran, kebodohan dan patologi sosial seperti yang iasebutkan dalam sebuah kesempatan beberapa bulan lalu.
 Jikaitu dianggap tidak cukup bagi rakyat Aceh untuk menjadi seorang pemimpin,karena sebagai daerah Syariat Islam dan sangat menjunjung tinggi nilai-nilaiIslam dan seharusnya seorang pemimpin harus mengerti dan sangat memahami Agama.Seorang Tarmizi A Karim adalah merupakan kandidat doktor (S3) Ilmu Tafsir AlQuran yang mungkin menjadi putra Aceh pertama yang menyandang gelar tersebut.Gelar tersebut membuktikan bahwa ia sangat paham tentang Agamanya dan memilikipengetahuan akal hal itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H