Mohon tunggu...
Yudi Indra Mochammad Awaluddin
Yudi Indra Mochammad Awaluddin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Mahasiswa bisnis digital yang antusias dan bermotivasi tinggi dengan kemampuan kepemimpinan, inisiatif, dan mencari tantangan baru.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Kelompok 176 Tematik UPI 2022: Melihat Potensi Budaya Desa Margaluyu Kecamatan Manonjaya

18 Agustus 2022   19:54 Diperbarui: 18 Agustus 2022   19:59 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik UPI 2022 masih dilaksanakan secara daring dengan mengusung tema Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG's Desa dan MBKM. SDG's Desa sendiri dimodifikasi dari SDG's global yang memiliki 18 pokok program yang merujuk pada kearifan lokal. 

Seluruh mahasiswa UPI baik dari kampus Bumi Siliwangi maupun kampus daerah terbagi kedalam 191 kelompok KKN regular dan 50 kelompok KKN rekognisi. 

Karena masih berbasis daring, maka pelaksanaannyapun lebih ditekankan secara individu atau dapat pula dengan membentuk kelompok kecil-kelompok kecil di tempat/ domisili masing-masing mahasiswa. KKN Tematik UPI 2022 dilaksanakan selama 31 hari terhitung sejak 11 Juli hingga 10 Agustus 2022.

 Kelompok 176 KKN Tematik UPI terbagi menjadi 4 kelompok kecil yang melaksanakan KKN di 4 kecamatan berbeda di kabupaten Tasikmalaya. 

Salah satunya kelompok kecil yang melaksanakan KKN di Desa Margaluyu Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya yang terdiri dari 6 Mahasiswa UPI Kampus Tasikmalaya yaitu Dede (22), Nur'aini (21), Sisca (21), Neli (22), Sifa (22) dan Yudi (23) berasal dari 3 program studi berbeda yakni PGSD, PGPAUD, dan Bisnis Digital. 

Desa Margaluyu dikenal dengan potensi budayanya yang cukup besar. Terdapat sepak bola tradisional yaitu bola tali, yang menurut penuturan Bapak Dian Cahyadinata, SH (Kepala Desa Margaluyu) sudah ada sejak 80'an. Sepakbola tradisional ini memiliki keunikan sendiri, dimana kaki pemain diikat berjarak sehinnga pemain berlari dengan langkah pendek, begitu pula penjaga gawang kaki dan tangannya diikat berjarak. 

Sepak bola tali ini menuntut ketangkasan dan kelincahan pemain, pemain tidak bisa sepenuhnya mengandalkan kakinya, namun bagaimana dapat menahan bola dengan dadanya misalnya, dengan sundulan. 

Selain sepak bola khas yang unik ini, di Desa Margaluyu juga terdapat beberapa sanggar seni, 2 diantaranya kami kunjungi untuk sekedar melihat-lihat. Sanggar seni yang dikunjungi yaitu Lingkung Seni "Putra Pajajaran" pimpinan Bapak Apep Suherlan dan Sanggar Seni "Sabda Pangrumat" pimpinan Bapak Ayi serta pengrajin wayang golek di Desa Margaluyu. 

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun