Mohon tunggu...
Yudi Herry Prasetya
Yudi Herry Prasetya Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pengajar Kitab kitab karya ulama Salaf di perkampungan

Kepala Peningkatan Kualitas Guru Berpengalaman dalam Community Development sebagai Manajer Area di YEH Indonesia Pernah Menjadi Dosen AMIK Wahana Mandiri, dan STIE PELITA BANGSA Penyuka Diskusi Ilmu-ilmu Sosial, Politik, Ekonomi, Hukum dan Agama Tinggal di Tangerang WA (only) : 0813-1014-7891 https://twitter.com/yudi_abuzahra http://ask.fm/yudi_abuzahra https://www.facebook.com/Abuzahra.ibnu.Machtum https://www.instagram.com/yudi_abuzahra/

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Fenomena Dimas Kanjeng : Seorang Wali atau Dukun ?

4 Oktober 2016   11:58 Diperbarui: 4 Oktober 2016   12:28 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dimaskanjengprobolinggo.com

Fenomena Kanjeng Dimas Taat Pribadi bukanlah hal yang baru, ketika banyak orang yang ingin kaya secara cepat maka cara ini banyak ditempuh banyak orang untuk meraih kesuksesan. Ini sebenarnya adalah tanda sebagian masyarakat kita yang masih sakit, atau frustasi karena banyaknya kegagalan dalam hidup seperti gagal bisnis, banyak hutang atau terkesima dengan sesuatu yang menurut mereka fenomenal.

Krisis kepercayaan diri terjadi di masyarakat kita, mereka lebih percaya kepada omongan seorang dukun yang selalu dapat meyakinkan pengikutnya daripada seorang penyampai dakwah yang menurut mereka hanya omongan di mulut saja tanpa bisa membuktikan dalam kenyataan...

Sebenarnya, praktek perdukunan seperti ini sudah ada sebelum agama Hindu-Budha masuk ke Indonesia. Kepercayaan seseorang yang memiliki kekuatan supranatural dengan dapat mendatangkan sesuatu yang diinginkan masyarakat menjadi fenomenal saat itu. Bahkan masyarakat saat itu bersedia menyerahkan segala hidupnya kepada seorang dukun tersebut.

Bisakah seseorang menggandakan Uang ???

Kalau menggandakan uang berarti orang tersebut melakukan duplikasi, maka berarti ada nomor seri yang sama pada uang kertas itu dan berarti orang tersebut sama saja telah memalsukan uang...

Menurut Marwah Daud Ibrahim, Dimas Kanjeng Mengadakan Uang bukan Menggandakan Uang !!

Hal ini, jelas bertambah aneh....mengadakan uang baru ??? Lho kok bisa ???. Berarti Dimas Kanjeng mempunyai kewenangan yang dimiliki Bank Indonesia, padahal jelas-jelas yang memiliki kewenangan mencetak uang adalah Bank Indonesia...

Lihatlah, seorang yang berpendidikan tinggi pun sudah tidak dapat berpikir secara rasional dalam melihat kasus ini. Bahkan mereka menganggap bahwa Dimas Kanjeng adalah setingkat Wali, padahal jelas-jelas para Wali tidak pernah menggandakan emas atau perak di zamannya. Karomah yang dipunyai bukan menghadirkan sesuatu yang bersifat fisik, tapi lebih menentramkan jiwa bagi pengikutnya agar pengikutnya mengikuti hukum-hukum yang telah ditetapkan Allah dan bukan sebaliknya.

Nah, fenomena seperti itu sudah terlihat saat ini, banyaknya orang yang meyakini hal ini harus segera disadarkan segera. Para tokoh-tokoh agama harus segera bergerak dengan cepat. Metode penyampaian dakwah juga harus segera diubah, agar lebih mengena di masyarakat. Terlihat pula bahwa Dakwah terlihat elitis, belum mampu menyentuh akar permasalahan di masyarakat.  Masyarakat harus disadarkan pula bahwa tujuan hidup bukan untuk duniawi saja, tetapi lebih dari itu, untuk mencapai keridhaan Allah semata....

Semoga Bermanfaat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun