Mohon tunggu...
Yudi Herry Prasetya
Yudi Herry Prasetya Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pengajar Kitab kitab karya ulama Salaf di perkampungan

Kepala Peningkatan Kualitas Guru Berpengalaman dalam Community Development sebagai Manajer Area di YEH Indonesia Pernah Menjadi Dosen AMIK Wahana Mandiri, dan STIE PELITA BANGSA Penyuka Diskusi Ilmu-ilmu Sosial, Politik, Ekonomi, Hukum dan Agama Tinggal di Tangerang WA (only) : 0813-1014-7891 https://twitter.com/yudi_abuzahra http://ask.fm/yudi_abuzahra https://www.facebook.com/Abuzahra.ibnu.Machtum https://www.instagram.com/yudi_abuzahra/

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pengurangan Tunjangan Profesi Guru, Salah Siapa?

31 Agustus 2016   10:20 Diperbarui: 31 Agustus 2016   13:01 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Para guru terlihat mulai resah, karena terdapat kabar dari Menteri Keuangan yang baru tentang Pengurangan Tunjangan Profesi Guru ( TPG) . 

Dalam pandangan mereka yang sangat sederhana, melambatnya keadaan perekonomiaan di Indonesia saat ini dan gagalnya pemerintah dalam menargetkan pendapatan dari Pajak, mengapa yang harus dikorbankan adalah guru ?

Pemotongan Tunjangan Profesi Guru sebesar 23,4 Trilyun dalam pandangan guru adalah tertundanya pendapatan mereka dan guru harus lebih mengecangkan kembali ikat pinggangnya dalam masalah ekonomi....

Bagi mereka, alasan pemerintah karena banyaknya guru yang telah pensiun atau kesalahan data dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan tidak mereka gubris....mengapa selalu kami jadi korbannya ???

Kenyataan sebenarnya adalah....para guru sangat mengandalkan sekali Tunjangan Profesi Guru ini....apalagi Guru yang bekerja di Yayasan atau Non PNS...

Gaji mereka di sekolah swasta sungguh sangat kecil sekali....ada yang hanya mendapatkan Rp 200.000/ bulan nya, sungguh sangat menyedihkan sekali  bahkan penulis sangat iba dengan para guru honorer ini mendapatkan penghasilan yang sangat tidak layak...

Dengan adanya Tunjangan Profesi Guru...mereka sedikit bernafas lega, paling tidak mereka mendapatkan Rp 1.500.000/ bulan yang biasanya dibayar 6 bulan sekali atau bahkan setahun sekali....

Dengan kenyataan seperti ini, hancur lah harapan mereka...mereka berada di dalam ketidakpastian, hidup mereka makin tidak jelas....bertambah lagi...ketidakjelasan kapan waktu pencairannya membuat mereka menjadi was-was

Sekarang....bagaimana kualitas guru akan bertambah baik, jika mereka masih resah dalam kehidupan ekonomi sehari-hari ??? Siapa yang harus disalahkan, mestikah kita berharap banyak dengan pemerintah saat ini....???   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun