Kebumen rupanya masih terus menyimpan sebuah potensi wisata yang apabila dikemas dengan baik akan menjadi daya tarik yang kuat untuk masyarakat luar daerahnya. Kali ini adalah sebuah pasar rakyat yang selalu ada setiap tahunnya, tanpa dikomando oleh siapa pun, tanpa dikoordinir oleh sebuah event organizer tetapi selalu terselenggara dua kali setiap tahunnya, yaitu pada malam sebelum Hari Raya Idul Fitri dan hari ini bertepatan dengan malam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Sudah lebih dari 40 tahun, pasar rakyat ini ada dan masyarakat sekitar menyebutnya dengan Pasar Senggol, karena biasanya pengunjungnya sangat banyak, berdesak-desakan dan secara tidak sengaja senggol-senggolan. Tidak banyak perubahan dalam hal pengunjung setiap tahunnya, meski pagi tadi sempat gerimis, tetapi siang hari ini cuaca cerah dan pasar mulai terbentuk ramai.
Tidak terlalu jelas asal mula mengapa tempatnya di adakan di jalan raya dan para penjual yang setiap tahunnya datang juga tidak ada yang membatasi. Barangkali bila di Jogja, ada tradisi Sekaten, yang konon berasal dari kata 'Syahadatain' yang merupakan salah satu ajaran Nabi Muhammad. Pasar Senggol di Kota Kebumen lebih merupakan ungkapan kegembiraan rakyat yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, mereka bergembira dengan turun ke jalan menikmati aneka jajanan, membelikan mainan untuk anak-anak atau cucu yang mereka cintai seperti halnya mereka gembira atas kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Selamat Hari Maulud Nabi Muhammad SAW,
12 Rabiul awal 1438 H/12 Desember 2016
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H