Mulai dari Diri dengan menjawab beberapa pertanyaan untuk melihat sejauh mana pengetahuan tentang materi pemimpin dalam pengelolaan sumber daya. Berikut disajikan pertanyaan dan jawaban dalam aktivitas pembelajaran mulai dari diri modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya:
1. Ingatlah kembali sosok pemimpin yang pernah Anda tahu selama berprofesi sebagai guru, seperti apakah sosok pemimpin yang Anda ingat itu? Hal apa yang paling Anda ingat dari sosok pemimpin tersebut?
Selama menjadi seorang guru pasti kita bertemu dengan berbagai tipe pemimpin atau sosok pemimpin yang berbeda-beda. Mereka memiliki gaya memimpin yang tidak sama satu sama lain. Berikut adalah beberapa sosok pemimpin yang pasti semua guru pernah mengalami:
- Pemimpin yang menyerahkan segala urusan kepada anak buahnya. Beliau hanya turun tangan jika ada permasalahan terkait sistemnya. Jika tidak ada permasalahan lebih cenderung diam yang penting segala urusan lancar. Campur tangan sepertinya menjadi hal yang sangat tabu untuk dilakukan karena tipe seperti ini menganggap bahwa para pendidik itu bukan lagi waktu diatur dan diberikan arahan. Pendidik memiliki usia yang sudah bisa menentukan jalan hidupnya yang penting kewajiban mereka dilaksanakan
- Pemimpin yang visoner. Pemimpin yang segala sesuatu harus memiliki visi atau tujuan yang jelas dan harus tercapai. Pemimpin seperti ini sudah memiliki gambaran untuk melakukan apa dan apa yang harus dilakukan anak buah kedepannya. Selalu melibatkan banyak orang dalam melakukan segala program. Setiap warga sekolah yang dipimpin sosok seperti ini harus berpikir dan bergerak melakukan hal sama, bergerak kedepan sesuai renacana yang telah dibuat. Sosok pemimpin seperti ini lebih peka terhadap permasalahan yang terjadi dengan anak buahnya. Terkadang hal sekecil apapun menjadi sorotan yang harus diselesaikan. Sosok pemimpin seperti ini mengganggap bahwa setiap permasalah yang dihadapi anak buahnya akan menghambat terhadap etos kerja maka perlu secepat mungkin untuk diatasi.
- Sosok pemimpin yang otoriter. Segala kebijakan harus menurut dia. Anak buah itu hanya pelaksana tidak punya hak untuk membuat kebijakan dan aturan. Mereka tidak tahu rencana seperti apa yang akan dibuat karena tidak pernah dilibatkan dalam proses pembuatannya. Mereka hanya harus melaksanakan terhadap apa yang telah dibuat dan diputusakan pemimpin. Informasi tidak begitu diperhatikan jika datangnya dari bawahan. Tidak ada kebermaknaan anak buah dalam menentukan putusan yang akan diambil. Pusat penentu adalah pemimpin. Gerak langkah, pola pikir dan pola kata harus mengikuti apa yang diintruksikan sosok pemimpin ini.
2. Setelah mengingat sosok pemimpin yang Anda tahu, menurut Anda pribadi seperti apakah sosok pemimpin yang ideal? Apa saja sebetulnya tugas seorang pemimpin?
Sosok pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang mampu menggerakkan orang lain untuk bergerak bersinergis merealisasikan visi misi yang telah dibuat. Mereka selalu mengakomosir setiap aspirasi dari anak buah dan selanjutnya mampu memunculkan ide kreatif dan inovatif untuk untuk memajukan institusi yang dipimpinnya.Â
Mereka memiliki pandangan yang tidak hanya berkutik di tempat akan tetapi sudah beberapa langkah maju ke depan dengan pedoman yang telah dipegang sebagai panduan dalam melakukan suatu kebijakan. Pemimpin ideal akan berusaha untuk mengenal lebih dalam tentang karakter yang dimiliki anak buahnya.Â
Perbedaan karakter akan membantu pemimpin untuk memaksimalkan tugas, fungsi dan peran anak buahnya serta membantu pemimpin memilah dan memilih tindakan apa yang cocok terhadap anggotanya.
Tugas seorang pemimpin yaitu pertama harus mengusung visi yang jelas.Â
Mengarahkan arah jalan/tujuan jelas yang akan dicapai bersama, kedua memberikan mampu memberikan pengaruh positif pada seluruh orang yang dipimpin sebagai dasar dalam memaksimalkan keberagaman, ketiga, pemimpin selalu memegang teguh akan komitmen dari sebuah proses yang akan, sedang dan telah dilakukan. Keberhasilan kepemimpinan dapat diraih jika pemimpin dapat menghadapi dan melangkahi setiap duri yang menghalangi langkahnya untuk mencapai sebuah tujuan. Â
3. Masih ingatkah kita apa yang dimaksud dengan ekosistem saat belajar Biologi dulu? Apabila kita menganggap sebuah sekolah adalah sebuah ekosistem, apa sajakah faktor-faktor yang memengaruhi ekosistem sekolah? Tuliskan pada kolom di bawah ini.
Ekosistem merupakan proses yang dilakukan makhluk hidup dengan alam sekitarnya sebagai buah dari interaksi timbal balik keduanya. Ada beberapa factor yang mempengaruhi ekosistem sekolah diantaranya cara/metode mengajar yang digunakan pendidik, kurikulum yang diberlakukan sekolah, cara berinteraksi guru dan murid, cara berhubungan murid dengan murid, peraturan sekolah yang diterapkan dan materi ajar yang disampaikan guru pada muridnya.Â