Mohon tunggu...
Yudi Hamdan Dardiri
Yudi Hamdan Dardiri Mohon Tunggu... Guru - Matematika

SMPN 2 Talaga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Eksplorasi Konsep Prinsip Pengambilan Keputusan

1 September 2021   20:43 Diperbarui: 1 September 2021   21:53 9820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam Eksplorasi konsep prinsip pengambilan keputusan. Disajikan sebuah kasus yang mendorong kita untuk menanamkan nilai atau prinsip dalam mengatasi dilema etika yang mungkin terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Kasus tersebut coba diselesaikan dengan mengajak berdiskusi teman sejawat di satuan pendidikan tempat kita bertugas. berikut adalah rekaman diskusi yang telah dilakukan 
Berdasarkan Rekaman diskusi tersebut. Rekan sejawat akan melakukan upaya dengan melakukan interupsi terhadap tindakan guru pada muridnya yang dinilai tidak sesuai dengan hati nurani. Interupsi yang dilakukan teman sejawat dengan mengajak bermusyawarah guru yang melakukan tindakan mencari solusi yang tepat untuk menghadapi anak yang melakukan ketidakdisiplinan.

Selanjutnya Kita pun diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan pemantik yang akan mendorong kita untuk memahami prinsip dilema etika.  

Bila Anda berada dalam situasi di mana Anda adalah rekan ibu Tati, apakah yang akan Anda lakukan? Berbedakah jalan keluar Anda dengan rekan guru Anda?

Saya akan melakukan tindakan yang berbeda dengan teman saya lakukan. Akan coba untuk melakukan pendekatan terhadap anak dengan dengan memintanya untuk meminta maaf terhadap Bu Tati. Apa yang dilakukan Bu Tati bukan karena ketidaksukaan terhadap anak tersebut. Akan tetapi, cara mendidik anak yang berbeda-beda. Bisa jadi Bu Tati melakukan hal tersebut merupakan tindakan efektif untuk mendidik. Walaupun menurut saya tindakan tersebut bisa membahayakan terhadap anak tersebut. Selain itu, akan menyebabkan kejiwaan anak tersebut terganggu. Rasa Pobia melakukan tindakan, Rasa malu dan menurunkan kepercayaan diri pada anak. bahkan terkadang memunculkan kebencian terhadap guru tersebut. Alangkah lebih baiknya bahwa menyadarkan anak dengan membuat kesepakatan-kesepakatan kelas di awal masuk pembelajaran. Memberi penyadaran tidaklah harus dengan penghukuman. Setelah meminta anak tersebut untuk meminta maaf, selanjut di luar jam pembelajaran bisa mengadakan diskusi terbuka dengan bu Tati terkait bagaiman tindakan efektif untuk menyadarkan anak yang melakukan pelanggaran. Atau bisa juga menjadikan satu topik dalam ruang diskusi bersama seluruh warga sekolah untuk menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman bagi anak didik.

Kira-kira rekan kerja Anda mengambil keputusan seperti yang diambil karena berlandaskan prinsip yang mana dari ketiga prinsip dilema etika? Kira-kira bagaimana prinsip Anda sendiri?

Teman saya melakukan tindakan tersebut dengan memegang prinsip

Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking). Walaupun tindakan yang dilakukan yang saya lakukan berbeda dengan tindakan yang teman saya lakukan tetapi memiliki prinsip dilema etika yang sama yaitu

Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking). Nilai yang muncul dari diri saya dan teman saya karena rasa peduli terhadap anak didik.

Dari ketiga prinsip dilema etika ini, apakah yang tidak terduga atau menarik dari ketiga prinsip ini?

Prinsip kesatu Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking) tindakan oleh sang kapten yang lebih berpikir menyelamatkan sebagian dan mengorbankan kebanyakan penumpang atau sang kapten mengambil tindakan mendorong orang-orang yang dinilai lebih lemah keluar dari perahu penyelamat lebih baik menyelamatkan sebagian penumpang daripada seluruhnya   tenggelam begitulah yang ada dipikiran Sang Kapten ternyata sebagian penumpang yang ditinggalkan berhasil bertahan dan hidup mereka. Di luar prediksi orang yang dianggap lemah justeru selamat dan menuntutnya. Tindakan yang dilakukan sang kapten merugikannya di kemudian hari. Hal menarik yang dapat dipetik bahwa manusia tidak dapat memprediksi semua akibat/konsekuensi dari tindakan atau keputusan.

Prinsip kedua Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking) hal menarik dari prinsip ini jika diberlakukan akan mengabaikan keberagaman setiap individu. Prinsip ini hanya mementingkan terhadap tugas dan kewajiban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun