Mohon tunggu...
Yudi Flasher
Yudi Flasher Mohon Tunggu... -

Mengajar di beberapa kampus di Jakarta diantaranya,STMIK AKADEMI BINA INSANI Bekasi dan Raffles Design Institute Jakarta.Owner www.kampusvirtual.com, www.yudiflasher.com, www.yudiflasher.blogspot.com\r\nwww.anjunganinformasi.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Alur Sebuah Proses Pembelajaran

11 September 2011   09:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:03 865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

[caption id="attachment_129473" align="alignleft" width="300" caption="Proses Pembelajaran"][/caption] Setelah beberapa tahun berkecimpung di dunia pendidikan, ada beberapa hal yang menarik ketika mengembang teknik pembelajaran . Tidak mudah untuk mengembangkan sebuah metode belajar yang bisa kondusif dengan anak didiknya, apalagi saat sekarang ini yang menjadi pusat adalah murid/siswa/mahasiswa nya (Student center) bukan lagi (Teacher Center).  Disini pengajar sebagai pelayan, pengasuh dan pembimbing dalam menghantar mereka pada proses pembelajaran. Jadikanlah Paradigma belajar menjadi  enam karakteristik utama seperti dibawah ini:

  1. Belajar yang terbaik adalah dipahami sebagai sebuah proses, bukan hanya hasil.
  2. Belajar adalah suatu proses yang berkesinambungan didasarkan pada pengalaman.
  3. Belajar memerlukan resolusi konflik antara mode dialektis menentang adaptasi terhadap dunia (belajar adalah dengan sifatnya penuh ketegangan).
  4. Belajar adalah proses holistik adaptasi terhadap dunia nyata.
  5. Belajar melibatkan transaksi antara orang dan lingkungan.
  6. Belajar adalah proses menciptakan pengetahuan yang merupakan hasil transaksi antara pengetahuan sosial dan pengetahuan pribadi.

Biarkanlah para siswa mengalami proses pembelajaran seperti dibawah ini;

  • Pengalaman konkret (Feeling):
  • Belajar dari pengalaman spesifik dan berhubungan dengan orang. Peka terhadap perasaan yang lain.
  • Reflektif pengamatan (Watching): Mengamati sebelum membuat penilaian dengan melihat lingkungan dari perspektif yang berbeda. Mencari makna tentang sesuatu
  • Abstrak konseptualisasi (Thinking): Analisis logis dari ide-ide dan bertindak atas pemahaman intelektual dari sebuah situasi.
  • Eksperimen aktif (Doing): Kemampuan untuk mendapatkan sesuatu dengan mempengaruhi orang dan peristiwa melalui tindakan. Termasuk mengambil risiko.

Untuk lebih memahami poin diatas dibawah ini  ada beberapa contoh yang mudah mudahan bisa memperjelasnya. Belajar naik sepeda:

  • Pengamatan reflektif - Berpikir tentang menunggang dan menonton orang lain naik sepeda.        Abstrak konseptualisasi - Memahami teori dan memiliki pemahaman yang jelas dari konsep bersepeda.
  • Pengalaman konkret - Menerima tips praktis dan teknik dari ahli bersepeda.
  • Aktif eksperimen - Melompat di sepeda dan pergi di itu.

Belajar program perangkat lunak:

  • Eksperimentasi aktif - Membaca dan melakukannya.
  • Pengamatan reflektif - Berpikir tentang apa yang baru saja dilakukan.
  • Abstrak konseptualisasi - Membaca manual/buku untuk mendapatkan pemahaman lebih jelas tentang apa yang dilakukan.
  • Pengalaman Kongkrit - Menggunakan fitur bantuan untuk mendapatkan beberapa tips ahli.
  • pengalaman konkret dan konseptualisasi abstrak mencerminkan pemikiran otak kanan dan otak kiri masing-masing.

Divergen (Kongkrit, reflektif) - Menekankan pendekatan inovatif dan imajinatif untuk melakukan hal-hal. Tampilan situasi konkret dari berbagai perspektif dan menyesuaikan dengan pengamatan bukan dengan tindakan. Tertarik pada orang dan cenderung merasa berorientasi. Suka kegiatan seperti kelompok koperasi dan brainstorming. Asimilasi (abstrak, reflektif) - Menarik sejumlah pengamatan yang berbeda dan pikiran menjadi suatu keseluruhan yang terintegrasi. Suka alasan induktif dan membuat model dan teori. Suka proyek desain dan percobaan. Konvergen (abstrak, aktif) - Menekankan aplikasi praktis dari ide-ide dan pemecahan masalah. Menyukai pengambilan keputusan, pemecahan masalah, dan aplikasi praktis dari ide-ide. Lebih suka masalah teknis atas masalah interpersonal. Mengakomodasi (kongkrit, aktif) - Menggunakan trial and error daripada pemikiran dan refleksi. Baik beradaptasi dengan perubahan keadaan; memecahkan masalah secara intuitif, coba-kesalahan, seperti belajar penemuan. Juga cenderung merasa nyaman dengan orang-orang. Dengan begitu kesinergian antara siswa, guru dan instasi tidak hanya berjalan dengan baik, tapi dapat melahirkan siswa-siswa yang luar biasa. Mari Selau belajar untuk kehormatan Negeri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun