Mohon tunggu...
putrapena
putrapena Mohon Tunggu... theacher, penulis lepas, seniman, dai. Wiraswasta -

Hudhud

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tak selamanya menyesal

2 Desember 2012   18:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:17 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malang, sungguh malang nasibku
luka yang berbelang kembali luka, menganga seperti terkaman singa
ilalang terlanjur terbakar hangus
hanya abu-abu yang berserakan menghitam
tumbuhlah..
Tumbuhlah kembali dengan abu
meskipun seribu luka menganga ia masih bisa menutup kembali

ilalang telah tumbuh kembali bertunas dan bercokol
teguh dgn akar yang dulunya tlah mengakar
meskipun kering terbakar
akar masih mengakar dalam tanah
suatu saat bisa tumbuh kembali

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun