Sejak awal Maret 2020, Pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh belahan dunia itu memberikan pengaruh perubahan yang besar terhadap kehidupan manusia di dunia.  Munculnya virus varian baru  yang disebut sebagai Virus Covid-19 pertama kali di Wuhan, China yang memiliki tingkat penyebaran sangat cepat seketika langsung menggemparkan dunia. Banyak sekali perubahan yang signifikan yang terjadi di era Covid-19 yang menyebabkan perubahan sosial budaya di masyarakat dan perubahan berbagai tatanan kehidupan manusia yang tidak pernah diduga sebelumnya akan mengalami pandemi Covid-19 ini. Dampak yang paling dirasakan oleh dunia saat era Covid-19 ini  adalah perkembangan ekonomi yang sangat menurun drastis dan menyebabkan kerugian yang besar terhadap seluruh masyarakat dunia.
Dengan terjadinya Pandemi Covid-19 yang tidak pernah diduga dan diinginkan oleh masyarakat dunia, masyarakat dunia di paksa harus bisa beradaptasi dan hidup berdampingan dengan Covid-19. Perubahan yang signifikan memaksa kita untuk beradaptasi dengan kehidupan yang baru yang dianggap mampu mengurangi dan menekan risiko penyebaran wabah ini yang membuat kita mampu bertahan hidup di tengah wabah yang sangat menyebar luas di belahan dunia. Perbedaan kehidupan ini dimulai dari perubahan saat bekerja yang sekarang menjadi Work From Home , Sekolah dilakukan secara daring (online) dan harus menjaga jarak dengan orang lain.
Merespon perubahan tatanan kehidupan sosial dan perilaku bisnis yang terjadi, segala perusahaan seakan tidak mempunyai opsi untuk melakukan perkembangan bisnis yang bisa bertahan dalam pandemi ini kecuali dengan melakukan Transformasi Digital.
Berbagai perusahaan memandang dan berpikir bahwa dengan melakukan perkembangan bisnis melalui digital merupakan jalan alternatif dan strategi yang mampu bertahan di kala krisis ekonomi yang melanda. Â Namun, satu hal penting yang sekarang difokuskan dari situasi Pandemi Covid-19 adalah Pengelolaan Risiko.
Apakah pemerintah mampu menjawab tantangan dan menekan risiko yang terjadi dalam kehidupan di era Pandemi Covid-19 ini?
Terlepas dari perubahan drastis yang diakibatkan oleh Covid-19 dan dengan segala keterbatasan yang dihadapi oleh pemerintah dalam penanganan Covid-19, pemerintah perlu memahami dan memperhatikan implementasi Budaya risiko yang efektif yang dapat membantu bisnis komersial dalam suatu perusahaan atau organisasi sektor publik untuk mendorong dan melewati masa-masa krisis atau kesulitan sehingga dapat bertahan dan berkembang menjadi lebih kuat pasca pandemi yang dihadapi.
Sebenarnya apa itu Budaya Risiko ?
Budaya Risiko (Risk Culture) Â itu sebenarnya adalah Bagaimana cara-cara manajemen dan organisasi mengelola dan merespon resiko yang dihadapi. Budaya Risiko juga merupakan istilah yang menggambarkan dan berkaitan dengan nilai-nilai, kepercayaan, pengetahuan dan pemahama tentang sebuah risiko secara bersama oleh sekelompok orang yang mempunyai tujuan yang sama. Budaya risiko ini mempengaruhi secara signifikan semua aspek Manajemen Risiko pada setiap tingkatan organisasi dalam perusahaan.
Organisasi sektor publik dalam setiap bisnis yang dijalankan tidak lepas terkena imbas dari kerugian besar akibat pandemi ini. Bahkan tidak sedikit bisnis yang terpaksa mengalami kebangkrutan atau gulung tikar karena tidak mampu ntuk bertahan secara kuat untuk melewati krisis ekonomi dan sosial. Tidak mudah untuk bisa melakukan pengelolaan budaya risiko dan membangun budaya risiko untuk memiliki standar dan struktur organisasi yang baik. Membangun budaya risiko itu memegang peranan penting dalam menghadapi risiko yang terjadi.
Manajemen Risiko sendiri diartikan sebagai Proses untuk melakukan identifikasi, penilaian, pengendalian terhadap ancaman terhadap modal dan pendapatan dalam sebuah organisasi. Proses Manajemen Risiko yang tepat ini menjadi persiapan yang penting untuk menghadapi kondisi krisis serupa yang bisa membantu percepatan penyelesaian pandemi sehingga semua orang bisa kembali beraktivitas dan berkegiatan secara normal.
Bagi banyak organisasi dan perusahaan, fokus yang mereka jalani saat ini untuk melakukan pengendalian dan pengelolaan risiko yang dihadapi difokuskan pada krisis dan pengambilan keputusan organisasi yang menjadikan organisasi memiiki daya tahan terhadap Risk Event dan mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan. Melalui budaya risiko, budaya risiko yang memiliki peran yang kuat lebih dibutuhkan untuk sekarang ini dikarenakan semakin dibutuhkan dalam membuat keputusan dan membangun risiko yang lebih efektif dan efisien dalam kehidupan pekerjaan sehari-hari yang mereka jalankan.