Mohon tunggu...
yudi biantoro
yudi biantoro Mohon Tunggu... Guru - Guru BK

Penyuka kata-kata, pengejar diksi bermakna...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ombak

6 Juni 2019   21:56 Diperbarui: 6 Juni 2019   22:08 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Deburan ombak pecah, terurai lalu hilang
Tenang sebentar, bergerak kembali
Mengalun, membesar dan bergelombang
Menghantam karang lalu hilang kembali
Ombak ini tak pernah sama tiap detiknya
Selalu berdaya membuat berbeda
Meliuk menari nari dengan lincah,
Kadang lembut membelai,
terkadang deras menerjang

Melihat ombak seperti dipandangi bayang bayangku

Tiap deburannya membawaku padamu
Tiap meliuk tariannya, itu perasaanku
Tiap perubahannya, itu getaran rasaku
Tiap derasnya, itu besarnya rasa yang ku berikan

Dan karang yang ponggah itu, kamu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun