[caption id="attachment_346203" align="aligncenter" width="550" caption="Foto Ilustrasi (Sumber: forumkeadilan.com & republika.co.id)"][/caption]
13 Januari 2015, nasib nahas menimpa calon Kapolri, Komjen Budi Gunawan (BG). Komisi Pemberantasan Korupsi resmi menetapkannya sebagai tersangka atas kasus rekening gendut dan transaksi mencurigakan pejabat negara.
"Kita ingin sampaikan progress report kasus transaksi mencurigakan atau tidak wajar dari pejabat negara. Perkara tersebut naik ke tahap penyidikan dengan tersangka Komjen BG dalam kasus dugaan penerimaan hadiah atau janji," ujar Ketua KPK Abraham Samad di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (13/1/2015) seperti dilansir kompas.com.
Tatkala mendengarkan pernyataan Abraham Samad di televisi yang menetapkan Komjen BG sebagai tersangka, terlintas sebuah pertanyaan dalam pikiran saya, “berani sekali orang ini, cari matikah?”.
Membuat pernyataan sebombastis itu tidaklah mudah, apalagi jika yang dihadapi adalah institusi Polri yang memiliki sejarah disharmoni dengan KPK. Saya khawatir akan kelangsungan hidup umat Muhammad Saw yang satu itu, jika tidak dibunuh, mungkin akan difitnah seperti Antasari Azhar.
Dan ternyata benar saja, pagi ini (14/01) saya membaca kabar yang sangat tidak mengenakkan bagi siapa pun yang membacanya, terutama Abraham Samad sendiri.
Samad difitnah
Ketua KPK Abraham Samad membantah foto seorang pria mirip dirinya tengah bermesraan dengan perempuan yang disebut sebagai Putri Indonesia 2014 Elvira Devinamira Wirayanti sebagaimana yang disebarkan melalui surat elektronik dengan alamat wijayantiandini@yahoo.co.id pagi tadi. Baca selengkapnya:
http://sp.beritasatu.com/home/samad-bantah-foto-bermesraan-dengan-putri-indonesia-2014/75062
Samad diteror
Area kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) didatangi banyak anggota polisi berseragam preman, Rabu (14/1/2015) dinihari. Kemungkinan besar hal ini berkaitan dengan penetapan Komjen Pol Budi Gunawansebagai tersangka atas kasus rekening gendut Polri. Baca selengkapnya:
http://www.tribunnews.com/nasional/2015/01/14/dini-hari-belasan-polisi-berpakaian-preman-datangi-kpk
Dengan adanya teror dan fitnah keji itu, akankah Samad Cs tetap memegang teguh idealismenya dalam menumpas kemungkaran?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H