Bali hanya identik dengan Pantai Kuta.Â
Saya sudah sering mendengar Pantai Kuta bahkan semenjak saya masih kecil. Kayanya duluRasanya, belum disebut sudah ke Bali kalau belum ke Pantai Kuta. Anggapan itu yang akhirnya membimbing langkah saya untuk menuju pantai ini sebelum main ke tempat-tempat wisata yang sedang hits lainnya di Bali.
Setelah berfoto dan membagikan keindahan Pantai Kuta ke media sosial saya. Barulah saya mengikuti rekomendasi dari seorang kenalan saya di Bali untuk mengunjungi Pantai Pandawa.
Setelah menyewa motor dan menyiapkan power bank, saya langsung menuju Pantai Pandawa. Di google maps, perjalanan dengan menggunakan motor hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit dari Pantai Kuta. Tanpa pikir panjang, saya langsung menyusuri jalan yang diarahkan oleh si google maps.
Note:
- Kayanya di google maps jalur untuk motor dan mobil berbeda. Kecuali ke jalan tol, lebih baik mengikuti jalur mobil agar tidak diarahkan ke jalan-jalan gang yang kadang bikin bingung.
- Papan petunjuk jalan sebenarnya sudah tersedia dengan jelas di Bali, hanya saja untuk lebih memantapkan, di permulaan jalan saya melihat-lihat jalur yang akan saya lalui dengan menggunakan google maps.
Semakin jauh, perjalanan saya semakin menanjak seperti ke daerah perbukitan. Saya jadi merasa ragu untuk melanjutkan. Takut malah nyasar. Tapi, di google maps memang jalurnya benar. Dan, kekhawatiran saya hilang setelah melihat beberapa petunjuk jalan ke arah Pantai pandawa.
Ternyata, Pantai Pandawa ini memang berada di balik perbukitan. (Mungkin) sebuah bukit kapur. Karena, bukitnya terlihat lebih berwarna putih keabu-abuan, bukan warna tanah pada umumnya.
Luar biasa. Pemandangan di pantai ini ternyata lebih eksotis dari Pantai Kuta. Dari kejauhan hamparan laut dan langit terlihat jelas seperti batu permata biru. Jernih dan berkilauan. Wow!
Saya kemudian memilih sebuah warung untuk beristirahat dan makan siang.
Karena mata terus dimanjakan oleh pemandangan alam sekitar. Saya jadi penasaran bagaimana warna alam di pantai ini saat menjelang senja.Â
Saya hanya ingin melihat perbedaannya di saat siang dan petang. Apakah sama cantiknya? Kemudian, saya memutuskan untuk menunggu senja di warung yang sama.