Mohon tunggu...
Yudi Fachrurrazi
Yudi Fachrurrazi Mohon Tunggu... Lainnya - Semoga Bermanfaat

Mahasiswa Fakultas Hukum USK'18

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tetap Bersyukur dan Jangan Putus Asa!

23 Desember 2021   10:04 Diperbarui: 23 Desember 2021   10:14 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tetap Bersyukur dan Jangan Putus Asa!

Betapa buruknya keadaan kita hari ini, jangan pernah putus asa! Rebutlah kembali kebahagiaan dan teruslah berjalan. Ada begitu banyak pikiran yang menarik kita agar mundur. Namun, ingatlah bahwa kitalah yang membuat pilihan, bukan situasi atau siapa pun. Memilih pikiran yang benar adalah kunci mengalahkan pikiran buruk. Caranya hanya satu, yaitu memilih pikiran yang lebih baik. Ini tidak mustahil dan sulit.

Ribuan tahun lalu di China, ada dua orang yang tercebur ke sungai yang dalam dan berarus deras. Orang pertama memiliki penglihatan normal, sementara penglihatan orang kedua rabun. Mereka meronta-ronta meminta tolong, tetapi tidak seorang pun ada di sana. Mereka terus terbawa ke tempat yang lebih dalam. Tepat ketika mereka nyaris putus asa dan kehabisan tenaga, dari jauh tampak sebuah benda mengapung mirip perahu. Dengan sekuat tenaga mereka berusaha berenang menuju perahu tersebut. Beberapa saat kemudian, orang pertama berhenti berenang. Rupanya ia melihat dengan jelas bahwa benda yang dianggap perahu ternyata tidak lebih dari sebatang kayu. Karena kehilangan semangat dan harapan, ia pun tidak punya tenaga lagi untuk berenang dan akhirnya tenggelam.

Lain halnya dengan orang kedua. Ia terus berusaha menggunakan sisa tenaganya untuk sampai ke perahu tersebut. Meskipun mendapati itu bukanlah perahu, dia tetap bersyukur karena kayu tersebut mampu menolongnya agar tetap mengapung hingga ia mampu ke tepi sungai. Berkat keuletan dan matanya yang rabun, akhirnya ia selamat.

Dalam menghadapi hidup yang berat dan penuh rintangan jangan mudah panik dan menyerah. Masalah sebesar dan seberat apa pun dapat kita atasi dengan berfokus pada tujuan. Sekalipun apa yang kita anggap baik tidak menjadi kenyataan, tetaplah bersyukur karena Tuhan memiliki maksud dengan apa yang kita hadapi sekarang. Meski kita berharap perahu dan ternyata mendapatkan sebatang kayu, tetaplah bersyukur! Sekalipun sebatang kayu, Tuhan mampu menyelamatkan kita dengannya hingga ke tepi sungai.

Ketika putus asa datang, berpikirlah bahwa harapan itu selalu ada. Ini hanya tentang penilaian atau pandangan  segala sesuatu. Fokuskan pandangan dan pikiran kita pada gambaran yang besar agar selalu memiliki harapan.

Jadi jangan pernah putus asa! Ingatlah, tidak ada seorang pianis pun yang mampu bermain sempurna untuk pertama kalinya. Tidak seorangpun atlet yang memenangkan lomba lari saat pertama kali ikut bertanding.

"Harapan melihat yang tak terlihat, merasakan yang tak berwujud, dan menerima segala yang tak mungkin."
~Peribahasa China

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun