Mohon tunggu...
Yudi Fachrurrazi
Yudi Fachrurrazi Mohon Tunggu... Lainnya - Semoga Bermanfaat

Mahasiswa Fakultas Hukum USK'18

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kemenangan Dan Kesuksesan Lebih Banyak Ditentukan oleh Ketahanan Mental Spritual Daripada Ketahanan Fisik

14 Agustus 2021   21:47 Diperbarui: 14 Agustus 2021   21:50 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kemenangan Dan Kesuksesan Lebih Banyak Ditentukan Oleh Ketahanan Mental Spiritual Daripada Ketahanan Fisik

Meneguhkan iman sama seperti mempertahankan keyakinan bahwa kita akan sampai hingga garis finis. Banyak orang berhenti di tengah kompetisi kehidupan bukan karena mereka lemah atau tidak mampu secara fisik, tetapi karena telah kehilangan keyakinan atau iman untuk mencapainya. Kemenangan dan kesuksesan lebih banyak ditentukan oleh ketahanan mental spiritual daripada ketahanan fisik.

Kisah Robert Ballard, Kapal Titanic

Robert Ballard merupakan seorang oceanografer yang mempunyai mimpi untuk menemukan sebuah bangkai kapal Titanic yang tenggelam ratusan tahun silam. Namun, sebuah kecelakaan kerja pada tahun 1977 telah membuat mimpinya tertunda. video pengamatan dan peralatan sonar milik robert saat itu jatuh dan tenggelam ke dalam laut atlantik yang ganas. Robert kehilangan kredibilitas di mata para sponsor yang membiayai penelitiannya, karena telah menghilangkan peralatan seharga 600.000 dolar. Dibutuhkan waktu sekitar delapan tahun baginya untuk pulih kembali. "Saya harus memulai ini semua dari dasar kembali", ungkapnya. Tidak ada sponsor lagi yang bersedia menyandang dana untuk mewujudkan mimpinya. Robert pun kembali menjadi perwira Angkatan laut Amerika serikat yang bertugas sebagai peneliti inteligen. Angkatan laut Amerika Serikat memberi tugas rahasia kepada Robert untuk meneliti tenggelamnya kapal selam nuklir pada tahun 1960-an, di mana lokasi tenggelamnya kapal tersebut tidak jauh dari lokasi tenggelamnya Kapal Titanic. Setelah menyelidiki kapal nuklir tersebut, Robert  terus mengembangkan pencarian kapal yang menjadi obsesinya itu. Pada tahun 1985 ia menemukan bangkai kapal pesiar mewah tersebut 3 km di bawah laut yang gelap. Mimpi atau keyakinan pasti menemukan sebuah bangkai Kapal Titanic telah membawanya pada pantang menyerah.

Keyakinan dan Iman yang kuat tidak dapat digantikan dengan apa pun, termasuk dengan uang dan pengetahuan. Banyak orang yang berhenti bermimpi ketika uang mereka habis, tetapi orang yang berkeyakinan akan bangkit dan terus berjalan menggapai mimpinya. Robert memang kehilangan semuanya termasuk dana, tetapi mimpi dan keyakinannya tidak terhenti. Ia terus mencari jalan untuk mewujudkannya.

Iman berkaitan dengan Tuhan. Iman merupakan bentuk sikap percaya atau keyakinan kepada Tuhan dengan sepenuh hati. Iman melihat kesuksesan sebagai rencana Tuhan yang besar dalam kehidupan manusia. Kita boleh kehilangan semuanya, tetapi jangan sampai kehilangan Iman atau keyakinan kita.

 Karena iman, Nabi Nuh menunggu hingga 120 tahun lamanya akan datangnya air bah yang menghebohkan dunia pada masanya. Imanlah yang membuat Nabi Ibrahim menunggu 25 tahun lamanya untuk mendapat seorang anak.

Iman membutuhkan kesabaran dan kegigihan. Kesabaran kerap disalahartikan dengan sikap pasif. Padahal, sabar merupakan  pilihan proaktif dan sikap percaya kepada janji Tuhan. Iman menjadi gagal ketika kita tidak sabar menunggu akannya waktu yang tepat dan sempurna.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun