Mohon tunggu...
Yudi Setiawan
Yudi Setiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jalanin hidup seperti halnya hidup berjalan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ramuan Herbal di Masa Pandemi

22 Agustus 2021   21:57 Diperbarui: 22 Agustus 2021   22:01 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Jahe merupakan salah satu rempah-rempah penting yang memiliki banyak khasiat. Sejak dulu jahe digunakan sebagai bahan obat tradisional , atau bumbu dapur dan aneka keperluan lainnya. Jahe yang dapat merangsang kelenjar pencernaan, baik untuk membangkitkan nafsu makan maupun pencernaan. Tanaman jahe juga memiliki khasiat meredakan nyeri, menghilangkan mual, melawan peradangan rematik dan osteoarthritis, kaya antioksidan untuk perangi resiko penyakit kronis, mengendalikan kadar gula diabetes, menurunkan berat badan. Dalam pengobatan tradisional asia, jahe dipakai untuk mengobati selesma, batuk, diare, dan penyakit radang sendi tulang seperti artritis. Jahe juga dipakai untuk meningkatkan pembersihan tubuh melalui keringat.

Dari berbagai macam khasiat dari tanaman jahe tersebut, memotivasi Ibu Sri Sudarmi dan keluarga untuk membuka usaha tentang tanaman berkhasiat satu ini, Syrup Jahe 33 menjadi nama dari usaha yang mereka dirikan. Dimulai dari tahun 2014, serbuk jahe menjadi produk awal yang dibuat dari Syrup Jahe 33 dan kemudian berlanjut ke berbagai macam produk sirup jahe yang terkenal saat ini. Cara yang digunakan oleh ibu Sri unutuk memasarakan produk jahenya  di awali dengan cara menawarkan dari teman ke teman, berlanjut dari kampung ke kampung, kemudian dari kantor ke kantor dan dari pameran ke pameran sehingga saat ini pemasaran produk syrup jahe sudah luas dan menyebar .

Jumlah produk yang dihasilkan dari waktu ke waktu semakin bertambah, pada awalnya ibu Sri dan keluarga  menggunakan jahe putih, kini telah  bertambah dengan menggunakan jahe merah. Memanfaatkan potensi desa yang ada yaitu gula merah, Bu Sri juga membuat produk gula aren dengan tambahan jahe didalamnya. Produk gula aren jahe dibuat untuk penyandang diabetes agar tetap bisa mengkonsumsi produk jahe dari Syrup Jahe 33 secara aman. Syrup Jahe 33 mulai terkenal ketika mengadakan pameran untuk pertama kalinya di Pameran Pariwisata Kendal.

Dengan banyaknya khasiat dari tanaman jahe serta beragam jenis produk yang dapat di hasilkan, terlebih lagi tanaman jahe mampu menambah kekebalan tubuh, sehinnga sangat besar manfaatnya di saat pandemi Covid-19 sekarang ini. Usaha Syrup Jahe 33 mendapat permintaan yang banyak daripada biasanya. Usaha yang dirintis Bu Sri dan suami terus berkembang dan mampu bersaing dengan produk lain. Terhitung, pendapatan yang mampu diperoleh setiap bulan mencapai 25-30 juta rupiah. Hal itu dikarenakan sikap gigih dan pantang menyerah dari ibu Sri dan keluarga dalam menjalakan usahanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun