Bukan masa itu ... bukan ...
"Masa lalu q tak melulu tentang kamu ... jd jgn suka mengaku"
"Masa depan ku menunggu langkah maju ku ... "
begitu stdkNya q katakan malam tadi padanya, jg malam - malam sebelumnya. entah sebuah prasangka apa lagi yang akan engkau ungkap kepada ku. setelah sekian jauh terlewati masa itu, dan q telah menyimpannya rapat dalam ruang beku pikiran dan hati ku.
ku tak sanggup jika harus beromantisme, membuka segel kuat penyimpanan memori ku. sudahlah henti saja usaha mu itu, tak perlu berpeluh menggilai ku. cukup, jangan lagi tuk memulai apa-apa yang telah sampai pada ujungnya.
saat ini, saatnya menatap masa akan datang. saat ku memulai membuka pintu lain tuk menutup pintu yg lainya lagi. tak sedikit pun rasa benci serta amarah ku tawarkan padamu, apapun adanya dirimu (dulu) menjadikan adanya aku (hari ini dan esok).
aku bebas, begitu juga kamu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H