Izinkanlah aku beranjak dari pedihku
yang tak pernah luput dan selalu hadir
tubuh kecilku terlalu kecil untukku
aku takkan menghindar dari sebuah getir
melangkah pergi dengan buku ditangan
menulis apa yang terjadi menjadi semu
ceritera ini masih harus berlanjut bukan?
dibalik resah seorang lelaki yag dipeluk haru
bunga tak mungkin hadir disetiap taman
begitu pula mulut yang kelu sedang terkatup pilu
takdir akan menutun langkahku untuk berjalan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!