Mohon tunggu...
YUDHITA PRATAMA
YUDHITA PRATAMA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Cukupkan yang ada yang ada itu Cukup Jangan mencari yang Tiada.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Mengapa Indonesia Perlu Menyuarakan Dukungan untuk Uighur?

27 November 2023   16:39 Diperbarui: 27 November 2023   16:41 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Di tengah sorotan internasional, pelanggaran hak asasi manusia yang dialami oleh etnis Uighur di Xinjiang, Tiongkok, telah menjadi perhatian utama. Penahanan massal, pengawasan ketat, dan asimilasi budaya paksa merupakan sebagian dari peristiwa tragis yang terjadi di wilayah tersebut. Fenomena ini menimbulkan keprihatinan yang mendalam di kalangan masyarakat internasional, termasuk di Indonesia. 

Etnis Uighur merupakan salah satu kelompok minoritas Turkik yang tinggal di wilayah Xinjiang, yang dikenal dengan sebutan "East Turkestan" oleh sebagian kelompok aktivis Uighur. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Tiongkok telah dituduh melakukan penindasan sistematis terhadap etnis Uighur. Praktik penahanan massal yang dilakukan oleh otoritas Tiongkok terhadap jutaan Uighur dan minoritas lainnya menjadi fokus utama kecaman dunia.

Penahanan massal ini dilaporkan berbentuk kamp-kamp pemusnahan atau kamp "pembinaan" yang dijalankan di Xinjiang. Orang-orang yang ditahan dikabarkan dipaksa untuk mengikuti program "pembinaan" yang bertujuan untuk mengubah keyakinan agama dan identitas budaya mereka. Selain itu, pengawasan ketat yang melibatkan penggunaan teknologi pemantauan canggih juga diterapkan di wilayah ini, mengakibatkan privasi dan kebebasan individu menjadi terbatas.

Upaya asimilasi budaya paksa yang dilakukan oleh pemerintah Tiongkok juga menjadi perhatian serius. Praktik ini mencakup larangan terhadap praktik keagamaan, penggunaan bahasa Uighur, serta penindasan terhadap budaya dan tradisi etnis Uighur.

Solidaritas Indonesia terhadap etnis Uighur bukan hanya soal mengecam praktik penindasan yang dilakukan oleh Tiongkok, tetapi juga untuk mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan perdamaian. Dukungan ini juga mencakup langkah-langkah diplomasi, kampanye kesadaran global, dan upaya nyata untuk mendorong dialog internasional yang memperjuangkan perlindungan hak asasi manusia.

Indonesia, sebagai negara dengan landasan keberagaman budaya yang kuat, memiliki tanggung jawab moral untuk mendukung etnis Uighur yang mengalami pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang, Tiongkok. Dukungan Indonesia terhadap nasib etnis Uighur mencerminkan komitmen pada nilai-nilai kemanusiaan. Sejarah perjuangan Indonesia dalam meraih kemerdekaan dan menghormati hak asasi manusia menjadikan dukungan terhadap etnis Uighur sebagai wujud konkrit dari prinsip moral yang dianut. Kemanusiaan tak mengenal batas geografis. Oleh karena itu, mengangkat suara untuk menentang penindasan terhadap etnis Uighur merupakan langkah nyata untuk memperjuangkan keadilan global dan memastikan bahwa hak asasi manusia setiap individu dihormati.

Selain itu, Indonesia memiliki peran penting dalam menggalang solidaritas internasional dalam perlindungan hak asasi manusia. Dukungan Indonesia terhadap etnis Uighur tidak hanya menjadi suara regional, tetapi juga mewakili suara yang menggema di tingkat internasional. Melalui kebijakan luar negeri yang bijaksana, Indonesia dapat memanfaatkan peranannya dalam forum internasional untuk mendesak pemenuhan hak asasi manusia etnis Uighur. Dalam konteks diplomasi global, dukungan Indonesia akan memberikan tekanan moral dan politik yang diperlukan agar pelanggaran hak asasi manusia terhenti, sekaligus memperkuat komitmen bersama dalam menjaga kemanusiaan di seluruh dunia.

Harapan terbesar adalah agar pemerintah dan masyarakat Indonesia dapat bersatu dalam menentang segala bentuk pelanggaran hak asasi manusia, di mana pun itu terjadi. Melalui langkah-langkah konkret, baik dalam ranah diplomasi maupun dukungan dari masyarakat, Indonesia memiliki potensi besar untuk memengaruhi perubahan yang positif dalam perlindungan hak asasi manusia global. Dengan bersama-sama berani dan teguh, Indonesia dapat menjadi contoh bagi negara lain dalam memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan, menciptakan dunia di mana hak asasi manusia dihormati tanpa pandang ras, agama, atau kebangsaan. Solidaritas dan dukungan untuk etnis Uighur hanyalah salah satu langkah awal dalam menegakkan kemanusiaan universal yang patut dijunjung tinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun