Sebenarnya, apa sih yang dikerjakan oleh perencana keuangan? Bukan menemukan produk keuangan terbaik saja. Tetapi lebih besar lagi, mendampingi untuk perubahan kebiasaan atau perilaku.
Semua orang gemuk pengen berat badannya turun, beberapa mungkin akan berhasil dengan menemukan artikel “cara untuk kurus” di internet. Tetapi perubahan perilaku yang konstan dibutuhkan. Agar cara yang dilakukan aman, target tercapai, memerlukan pendampingan ahli gizi dan medis misalnya.
Seandainya tulisan cukup, maka menurunkan berat badan itu mudah, sayangnya tidak semua bisa. Kebanyakan memerlukan pendamping, advisors.
Perubahan Perilaku
Hubungan antara perencana dengan klien sangat dekat, sampai ke hal yang pribadi. Aset, arus kas, dan kebiasaan serta perilaku terungkap. Butuh trust dalam hubungan ini. Hubungan rekan. Penggalian data aset dan arus kas dapat dengan mudah dicari begitu trust datang. Tetapi tidak dengan perubahan perilaku.
Salah satu hal yang berat adalah “menunda kesenangan hari ini, demi kesenangan esok hari”. Hal ini sama beratnya mengatakan: “simpan kelapa yang kau petik hari ini untuk cadangan esok, kepada orang yang hidup dipulau kelapa“. Atau bisa juga memakai benda lain untuk analogi “simpanlah beras panen musim ini, untuk cadangan kedepan”.Seringkali orang tidak menduga kalau kelapa atau beras dapat habis atau terkena musim yang buruk.
Kebiasaan apa yang perlu diubah? Perilaku umum yang ada setidaknya adalah antara salah satu hal ini: senang menghabiskan, sedikit menyisihkan, dan berharap imbal hasil yang besar dalam waktu singkat. Hal-hal yang sulit diubah. Sudah menjadi dorongan dalam diri untuk mudah berbelanja, tidak menyimpan dan mengharapkan kesuksesan atau kekayaan instan.
Jadi, perubahan perilaku adalah target utama klien dan advisors, bukan berlembar-lembar kertas dan barisan produk investasi terbaik. Perubahan perilaku menata tujuan-menyusun rencana, bersama evaluasi dan memonitoringnya, senang di awal, tengah dan akhir kehidupan. Its all about changing behaviour, whether you do it yourself or with me.
Source
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H