Mohon tunggu...
Yudhistira Rahardjo
Yudhistira Rahardjo Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Saya adalah Seorang Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Angkatan 2009. Saya Masih Tergabung Dalam Management DI3VA. Saya Mempunyai Hobi Bermain Piano, Menyanyi, dan Main Komputer. Saya Selalu Ingat Tulisan Ini *Kita tidak tahu bagaimana hari esok, yang bisa kita lakukan ialah berbuat sebaik- baiknya dan berbahagia pada hari ini.* Official Website : www.yudhistiraamransaleh.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Presiden Naik Gaji, Ada yang Salah?

28 Januari 2011   08:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:06 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1296204052833873106

Mungkin kalau anti SBY yang jawab akan begini kali jawabannya --> Salahlah. Orang Indonesia masih di landa kemiskinan, kebodohan, dsb. Kok minta naik gaji ? Gak wajarlah. Ya mungkin begitu kira-kira *OPOSISI* menjawab judul Saya di atas. Mungkin lho ya. Tapi menurut Saya, tak ada yang salah kalau Presiden minta naik gaji. Tapi sebenarnya Beliau juga tidak minta. Cuma bercanda saja. Yang membuat jadi besarkan para Pengamat-Pengamat Politik atau lawan-lawan Politik Beliau. Terus Presiden kelima Megawati Soekarnoputri berkata bahwa kenaikan gaji Presiden tidak boleh terjadi. Memang kenapa ? Aneh deh Bu Mega. Terus juga ada Bung Ikrar Nusabakti berkata kalau gaji Presiden tidak naik kenapa nyalon lagi ? Hedeh si Bung Ikrar, suka-suka Bapak SBY dong. Yang Saya tahu gaji pokok Presiden kecil tapi tunjangannya besar. Itu di Indonesia. Kalau Negara lain, gaji pokok besar dan tunjangan besar. Karena Presiden adalah Orang nomor satu di Negara itu. Masa gajinya Presiden kalah sama Pejabat BUMN lainnya. Jangan kait-kaitkan gaji Presiden sama kemiskinan di Negaranya. Mungkin Presiden dan jajarannya telah bekerja keras. Namun Rakyatnya saja yang malas. Bukan cuma omong kosong saja. Memang kenyataannya seperti itu. Rakyat sekarang yang pemikirannya pendek maunya kerja yang sudah berpangkat. Gak mau dari bawah dulu. Dan hal itu bukan fiksi tapi fakta. Mungkin dampak Orde Baru yang terus di subsidi sama Pemerintah, jadinya malas-malasan Rakyatnya. Walau gak semua Rakyat begitu. Saya sih sebagai Rakyat setuju saja kalau Presiden naik gaji. Lah wong Beliau pusing mikirin Rakyat yang di atur pada susah. Apalagi kayak si Gayus dan para Oposisi yang bisanya berkoar-koar. Kemiskinan salah Pemerintah, kebodohan salah Pemerintah. Kalau Pemerintah udah berusaha sekuat tenaga namun yang di usahakan malas ? Podo wae to ya. Ya udahalah, menurut Saya sah-sah aja kok gaji Presiden naik. Masa gajinya Presiden sama Gubenur BI jauhe puooool. Gak percaya ? Nih buktinya : 1. PRESIDEN Gaji pokok: Rp 30.240.000 Tunjangan jabatan: Rp 32.500.000 Total: Rp 62.740.000 2. WAKIL PRESIDEN Gaji Pokok: Rp 20.160.000 Tunjangan jabatan: Rp 22.000.000 Total: Rp 42.160.000 3. Menteri Negara, Jaksa Agung, Panglima TNI dan pejabat lain yang setingkat. Gaji pokok: Rp 5.040.000 Tunjangan jabatan: Rp 13.608.000 Total: Rp 18.648.000 4. KETUA DPR Gaji pokok: Rp 5.040.000 Tunjangan jabatan: Rp 18.900.000 Uang paket: Rp 2.000.000 Komunikasi Intensif: Rp 4.968.000 Total: Rp 30.908.000 5. WAKIL KETUA DPR Gaji pokok: Rp 4.620.000 Tunjangan jabatan: Rp 15.600.000 Uang paket: Rp 2.000.000 Komunikasi Intensif: Rp 4.554.000 Total: Rp 26.774.000 6. KETUA MAHKAMAH AGUNG Gaji pokok: Rp 5.040.000 Tunjangan jabatan: Rp 18.900.000 Uang paket: Rp 450.000 Total: Rp 24.390.000 7. KETUA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN Gaji pokok: Rp 5.040.000 Tunjangan jabatan: Rp 18.900.000 Total: Rp 23.940.000 8. GAJI GUBERNUR BANK INDONESIA : Tahun 2006 : Rp 265 juta per bulan 9. Direktur Utama BRI Rp 167 juta per bulan (berdasar Keputusan pemegang saham 2009) 10. Direktur utama Bank Mandiri menjadi Rp 166 juta (berdasar Keputusan pemegang saham 2009) 11. Direktur utama Telkom Rp 118 juta per bulan (berdasar kinerja keuangan, Telkom 2009) 12. Direksi PT Aneka Tambang Rp 105 juta per bulan (berdasar RUPS 2009) 13. Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Rp 102 juta per bulan (berdasarRUPS 2009) Benerkan gak booong ? Ya Kita sebagai Rakyat harus positive thinking dikitlah. Siapa tau kalau gajinya naik, kinerjanya tambah bagus. Kalau gajinya naik tapi kinerjanya malah jelek. Ya udah pas sudah tidak menjabat, KPK bertindak. Kenapa gaji gede tapi kinerjanya kecil/lemah. Lemah dalam segala hal. Kadang Saya heran juga sama Pejabat oposisi Pemerintah dan Rakyat yang kontra Pemerintah. Beli Pesawat Kepresidenan ( di kritik ), Presiden naik gaji ( di kritik ), BBM naik ( di kritik ), terus kapan Indonesia bisa majunya. Saya bosen kalau tanya. Indonesia masih berkembang ya ? Jawabannya iya melulu. Kenapa gak jawab sudah maju kok. Sebenarnya Pesawat Kepresidenan itu perlu kok. Demi keamanan RI 1 dan RI 2. Gak ada salahnya. Di banding nyewa terus sama Garuda Indonesia mending belikan ? Ada yang salah ? Kenapa ? Alasannya Rakyat masih miskin lagi ? Kebodohan masih melanda ? Ia. Capek banget dengernya. Presiden naik gaji sudah di bahas. BBM naik ? Pada protes. Padahal harga minyak dunia lagi tinggi harganya. Kalau Pemerintah ngasih murah terus, kejadian 1998 akan terulang lagi. Gak percaya ? Coba aja di laksanakan. Kalau minyak dunia naik tinggi. Kita BBMnya 1 liter Rp.3500 terus. Di jamin bokek deh. Krisis besar bakal datang. Indonesia sudah hampir 66 Tahun merdeka. Tapi kenapa masih saja berkembang ? Pernah berpikirkan yang pada Kontra Pemerintah ? Kenapa bisa kayak gitu ? Sedangkan Singapura yang baru 47 Tahun merdeka sudah majunya minta ampun. Meninggalkan Indonesia yang sudah lebih dulu Merdeka. Mungkin ada yang akan berkata kalau majunya Singapura tak lepas dari peran Inggris. Memangnya Inggris gak punya kerjaan mikirin Singapura aja ? Singapura memang Persemakmuran Inggris, namun apa tiap hari di pikirin ? Paling kalau Singapura minta bantuan ya baru di bantu. Kalau masih bisa kerja sendiri ya udah. Lagian majunya Singapura bukan karena Inggris. Sekali lagi, kalau Inggris sudah bantu tapi emang Singapuranya malas ? Ya gak maju-majulah. Gak salahkan Saya beropini ? Terus tentang Petinggi-Petinggi Agama bilang ada banyak kebohongan yang di lakukan Pemerintah. Sebenarnya Pemerintah gak bohong. Emang kenyataan gitu. Cuma mungkin masih belum sempurna. Dan mungkin yang belum sempurnanya itu yang jadi di bikin besar sama Petinggi-Petinggi Agama di Indonesia. Memang kritik Mereka untuk membangun. Tapi kebanyakan ngeritik juga sebel kali. Memang kalau Dia jadi di Pemerintahan bisa sempurna dalam mengerjakan urusan Negara ? Belum tentu Din Syamsudin dkk bisa. Sudahlah jangan saling kritik. Rakyat juga capek kalau Pemerintah di kritik. Gak tau ya kalau yang Kontra Pemerintah. Tiap gak setuju demo besar-besaran. Anarki. Hedeh, bukan pada kerja atau Kuliah atau di Rumah aja sama Keluarga. Sdahlah mendingan bekerja sama yang Pro dan Kontra untuk menciptakan kemajuan Bangsa Indonesia biar pas 70 Tahun atau 67 Tahun merdeka Kita sudah maju. Ok ok. Kalau ada yang setuju dengan opini Saya alhamdulillah. Kalau ada yang kontra ya sudah. Gak masalah kok. Bye....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun