Saya rasa sampai saat ini belum ada penuntasan dari berbagai macam Peristiwa Tanah Air. Mulai sebelum Saya lahir hingga sekarang Saya beranjak ke 20 tahun ( 2011 ini ). Contohnya saja Tragedi Bintaro dan Tragedi-Tragedi Kereta Api Indonesia lainnya. Apakah cukup dengan memenjarakan Masinisnya dan tidak di berikan uang pensiun lantas masalah itu kelar ? Apakah cukup dengan mengganti Kepala Kereta Api, memperbaiki jalur rel yang sering di ambilin besi-besinya oleh Oknum tak berperi kemanusiaan ? Atau dengan mengganti Menteri Perhubungan yang tak becus ? Sepertinya tidak. Namun yang Saya heran dari Pemerintah saat itu tentang Tragedi Bintaro yaitu kok malah Masinisnya yang selamat yang di tangkap ? Kenapa tidak yang membawa rambu-rambu warna hijau atau sang pemberi informasi yang di tangkap ? Setahu Sayakan, Masinis menjalankan Kereta Apinya kalau sudah di beri rambu hijau dan di pluit oleh Orang Stasiun. Kenapa bukan Mereka yang memberi informasi yang di tangkap ? Hayo ? Ternyata setelah Tragedi Bintaro, tragedi-tragedi lainnya di wilayah perkereta apian terus berlanjut hingga tahun 2010. Kenapa Indonesia sering banget Keretanya kecelakaan ? Apakah mungkin karena Keretanya sudah pada sepuh sehingga gak kuat lagi berjalan dan mesin-mesinnya rusak-rusak ketika di pakai ? Ataukan Masinis/pemberi tahu Masinis yang salah mendengar dan memberitahu informasi yang salah ? Atau anggaran untuk perkereta apian yang kurang dari Pemerintah ? Kasian Saya kalau melihat berita mengenai kecelakaan kereta api. Ada yang kejepit, meninggal berdarah-darah, dsb. Pemerintah dari tahun ke tahun selalu bilang mengevaluasi-mengevaluasi. Tapinya ? Kecelakaan terus saja berlanjut. Ini bukan saja dari Pemerintahan SBY-Boediono. Tapi seluruhnya. Baik SBY-JK, Megawati-Hamzah Haz, Gus Dur-Megawati,sampai Soeharto. Sekarang malah Saya dengar Pemerintah mau buat monorellah atau Kereta bawah tanahlah. Menurut Saya, seharusnya Pemerintah fokus dulu dengan yang ada. Benahi dulu Kereta-Kereta dan rel-rel yang ada dari Sabang sampai Merauke. Setelah itu semua beres, baru deh buat ini dan itu. Mubazirkan uangnya kalau beli-beli tapi yang ada tidak di rawat malah di diamkan. Yang paling membuat Saya heran Tahun lalu adalah mendekati HUT PJKA malah ada kecelakaan kereta api. Sebenarnya sih bukan salah Pemerintah juga. Harusnya Kita sebagai Masyarakat dan WNI yang baik ikut membantu mengatasi ini semua. Paling tidak dengan tidak mencorat-coret Kereta Api atau dengan tidak merusak pintu Kereta Api. Itu saja Saya rasa membantu Pemerintah. Kalau di lihat-lihat, Kereta Api Kita (Indonesia) paling kumuh sendri di banding Negara-Negara tetangga. Apalagi Dunia. Coretan di mana-mana, sampah dsb. Kemudian masalah Banjir. Saya merasa heran,lucu,dan memastikan. Pasti musim hujan Indonesia ada yang banjir. Apalagi Jakarta yang tiap Tahun banjir. Alhamdulillah tahun 2011 Saya belum mendengar ada banjir di Jakarta. Kenapa sih ? Ini yang perlu di salahkan siapa ? Pemerintah atau Masyarakatnya yang buang sampah di kali ? Saya bukan Orang kaya atau tapi Saya berkecukupan. Saya selalu sedih bila di daerah Saya ada yang mandi di kali. Kenapa ? Kali atau Sungai di Indonesia itu gak ada yang jernih. Pasti butek. Tapi kok ya ada aja Orang yang mandi, sikat gigi, nyuci piring, baju,dsb. Apalagi yang Rumahnya di pinggir kali. Padahalkan Kali atau Sungai itu bekas buang kotoran atau apalah yang kotor-kotor. Tapi mungkin menurut Mereka yang pada menggunakan Kali atau Sungai yang seperti itu berpikir. Kamar mandinya cuma di Kali atau Sungai. Lalu kalau tidak di situ pada mau mandi atau buang air besar/kecil di mana ? Pantas saja Masyarakat Kita banyak yang kena Penyakit "unik-unik". Lah wong hidupnya seperti itu. Pemerintah Nasional dan Daerah sebagai Orang yang punya kuasa besar harusnya memperhatikan hal ini. Buatlah MCK sebanyak-banyaknya agar Masyarakat dapat mandi dan buang segala kotorannya di tempat yang layak. Tapi terkadang, Pemerintah sudah buat. Eh, di rusak. Di corat-coret. Gak di rawat. Lah piye jal ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H