Jika saya sudah bekerja kantoran nanti, saya harus pintar mengelola uang, karena ditakutkan boros. Karena nanti termasuk makan siang dan biaya transportasi. Sebenarnya saya bisa saja mengakali dengan makan siang semurah mie instan yang kira-kira hanya Rp3.000,00, tetapi jika harus makan lebih berat, pasti pengeluarannya akan lebih besar lagi.
Belum lagi biaya transportasi. Biaya naik bus atau angkot dari rumah ke kantor dan sebaliknya bisa sangat besar.
Maka ini enaknya menjadi pekerja lepas: lebih hemat karena pekerjaan sebagian besar dapat dilakukan di rumah.
5. Bekal membuat portofolio
Saya tahu, jika mau melamar ke sebuah perusahaan harus menyertakan portofolio. Dan itulah yang dilakukan pekerja lepas; sambil menunggu lowongan kerja dibuka, mereka mempersiapkan diri dengan membuat portofolio. Jadi mereka tidak perlu panik saat ada kantor yang membuka lowongan kerja untuk posisi tertentu. Jika kita sudah punya portofolio, kita tinggal masukkan portofolio tersebut beserta CV dan kelengkapan data lainnya. Cring! Langsung menunggu panggilan wawancara.
Itulah enaknya menjadi pekerja lepas.
Tetapi yang paling penting, tetaplah berjuang untuk mencari kantor jika ingin memiliki penghasilan tetap.
Tabik,
Yudhistira Mahasena