"Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari dirinya; dan dari keduanya, Allah memperkembangbiakkan lelaki dan perempuan yang banyak."
Hawa melahirkan dua pasang anak kembar lelaki dan perempuan yang diberi nama Qabil, Iqlima, Habil, dan Labuda.
Allah memerintahkan Adam untuk mengawinkan anak-anaknya yang tidak sekandung. Qabil dinikahkan dengan Labuda, sedangkan Habil dinikahkan dengan Iqlima. Karena Labuda tidak secantik Iqlima, Qabil merasa iri karena Habil dinikahkan dengan saudari kembarnya yang berparas lebih cantik. Qabil hasad kepada Habil. Habil pun dibunuh. Inilah peristiwa pembunuhan pertama.
Setelah kejadian itu, Allah berfirman dalam Alquran surat al-Ma'idah ayat 32 tentang larangan saling membunuh, yang berarti:
"Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya."
Hikmah kisah Nabi Adam a.s.:
Manusia harus selalu memperhatikan perintah dan larangan yang datang dari Allah SWT. Jika ada perintah harus diikuti dengan penuh ketaatan, namun jika ada larangan harus segera dihindari, karena setiap perbuatan pastilah ada balasannya. Seperti Nabi Adam yang dibisikkan setan untuk memakan buah terlarang, yang dilarang oleh Allah SWT.
Stay tuned besok karena kita akan membahas kisah Nabi Idris, yang kisahnya tidak dijabarkan dalam Alquran dan namanya hanya disebut dua kali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H