Mohon tunggu...
Yudhistira Widad Mahasena
Yudhistira Widad Mahasena Mohon Tunggu... Desainer - Designer, future filmmaker, K-poper, Eurofan.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

He/him FDKV Widyatama '18

Selanjutnya

Tutup

Film

Beberapa Teori Seputar Upin Ipin yang Tidak Mau Anda Ketahui

15 September 2022   18:03 Diperbarui: 15 September 2022   18:05 2298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Bismillahirrahmanirrahim.

Upin dan Ipin. Sepasang saudara kembar berkepala plontos penghuni Kampung Durian Runtuh ini telah menghibur anak-anak dan orang dewasa di Malaysia dan Indonesia sejak penayangan episode pertama pada 16 September 2007. Kala itu, Upin Ipin adalah proyek sampingan dari film "Geng: Pengembaraan Bermula", di mana mereka hanya direncanakan sebagai karakter sampingan. Namun ternyata banyak yang menyukai mereka, sehingga mereka dibuatkan serial sendiri.

Namun, di balik tingkah polah si kembar, ada beberapa teori yang mungkin tidak ingin Anda ketahui. Ini dia di antaranya:

1. Upin Ipin sebenarnya bukan anak kandung orang tua mereka
Teori ini sebenarnya niat banget dan sudah pernah saya bahas. Namun, jika Anda lupa, saya akan kembali membahasnya.

Di episode "Mimpi Terindah", Kak Ros, kakak perempuan Upin Ipin, bercerita kepada Opah, nenek mereka, bahwa dia memimpikan ayah dan ibunya. Sontak, Upin Ipin juga ingin memimpikan orang tua mereka. Kemudian Tok Dalang, tetangga sebelah mereka dan teman masa kecil Opah, bercerita bahwa ayah Upin Ipin, Abdul Salam, dulu sering pergi ke warung Uncle Muthu untuk berjualan nasi lemak. Saat itulah beliau bertemu dengan ibu mereka, Ratih, yang sedang berjualan kue.

Abdul Salam dan Ratih bertemu, lalu menikah. Mereka awalnya berjualan untuk membayar kuliah. Setelah lulus kuliah, mereka mendapatkan pekerjaan yang mulia, menjadi tentara dan perawat.

Upin Ipin diceritakan yatim piatu karena ayah-ibu mereka telah meninggal dunia. Namun saat itu Les Copaque, perusahaan di balik lucunya si kembar, sedang dikejar deadline jadi mereka lupa menciptakan karakter Abdul Salam dan Ratih. That is, until episode "Hari Misteri" ditayangkan dan karakter mereka diperlihatkan sekilas, dalam bingkai foto. Barulah di episode "Mimpi Terindah", kita diperlihatkan sosok mereka secara (hampir) sempurna. Ayah mereka mirip Abang Roy (karakter yang paling mengesalkan), sedangkan ibu mereka mirip Kak Ros.

Lantas mengapa saya mengatakan Upin Ipin bukan anak kandung orang tua mereka? Karena nama mereka. Upin dan Ipin masing-masing lahir dengan nama Aruffin Abdul Salam dan Ariffin Abdul Salam (artinya mereka anak Abdul Salam), sedangkan Kak Ros lahir dengan nama Jeanne Roselia Fadhullah (artinya dia anak Fadhullah). Ketika orang tua Upin Ipin meninggal dalam kecelakaan mobil, mereka dititipkan pada Opah. Kak Ros sampai detik ini tinggal dengan Opah karena orang tuanya, Fadhullah dan istrinya, juga telah meninggal dunia. Oleh Opah, Upin Ipin diangkat cucu.

Namun sampai saat ini belum ada kejelasan apakah Opah adalah nenek dari pihak ayah atau ibu Upin Ipin.

2. Ehsan pindahan dari Korea
Ehsan adalah teman main Upin Ipin sekaligus ketua kelas Aman yang terkenal gemuk, suka makan, dan kaya. Dia dijuluki "Intan Payung" karena manja dan suka minta dibelikan barang oleh ayahnya, yang dia panggil Daddy.

Saya memiliki teori bahwa Ehsan adalah siswa pindahan dari Korea Selatan, Negeri Ginseng, Negeri K-Pop, terserah Anda mau menjuluki negara ini apa. Ehsan memang memiliki warna kulit yang putih dan mata yang sipit serta rambut yang hitam dan lurus, seperti orang Asia Timur pada umumnya. Kalau dipikir-pikir mirip penyanyi pop Jung Seunghwan. Kesamaan antara Seunghwan dan Ehsan juga terletak pada hidung mereka yang kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun