Bismillahirrahmanirrahim.
Film Indonesia tidak melulu soal romansa dan komedi. Visinema Pictures kembali menggebrak dengan mahakarya mereka berikutnya setelah "Keluarga Cemara 2", film bergenre action thriller, "Mencuri Raden Saleh". Saya dan keluarga baru-baru ini menonton film tersebut di XXI Bandung Trade Center (BTC), Pasteur, Bandung. Dan filmnya tidak mengecewakan.
Daftar pemeran film "Mencuri Raden Saleh":
1. Iqbaal Ramadhan sebagai Piko Subyakto
2. Angga Yunanda sebagai Ucup
3. Aghniny Haque sebagai Sarah
4. Umay Shahab sebagai Gofar
5. Ari Irham sebagai Tuktuk
6. Rachel Amanda sebagai Fella
7. Tio Pakusadewo sebagai Permadi
8. Atiqah Hasiholan sebagai Dini
9. Muhammad Khan sebagai Rama
10. Dwi Sasono sebagai Budiman Subyakto, ayah Piko
11. Andrea Dian sebagai Sita
12. Ganindra Bimo sebagai Arman
13. Tegar Satrya sebagai Gito
Beberapa di antara mereka sudah sering kita lihat di film-film Indonesia terdahulu.
Iqbaal pernah berperan di film "Lima Elang", "Coboy Junior The Movie", "Ada Cinta di SMA", serial film "Dilan", dan "Ali dan Ratu-Ratu Queens".
Angga pernah berperan di film "Dua Garis Biru" dan "Mariposa".
Aghni pernah berperan di film "Generasi 90an: Melankolia" dan "KKN di Desa Penari".
Umay pernah berperan di film "Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini".
Ari pernah berperan di film "Terlalu Tampan" dan "Generasi 90an: Melankolia".
Manda pernah berperan di film "Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini" dan mengisi suara di film "Paddle Pop: Elemagika".
Sinopsis:
Piko Subyakto (Iqbaal Ramadhan) adalah seorang mahasiswa jurusan seni murni di sebuah universitas swasta di Kota Jakarta. Ayahnya, Budiman (Dwi Sasono) sedang mendekam di penjara karena terlibat kasus pembobolan bank. Ibunya sudah meninggal ketika dia masih kecil. Dia memiliki seorang sahabat bernama Ucup (Angga Yunanda) yang jago meretas komputer dan seorang pacar bernama Sarah (Aghniny Haque) yang jago silat.
Piko gemar melukis. Dia pernah meniru lukisan karya seniman H. Widayat yang laku terjual seharga Rp900 juta di pelelangan, dan tidak seorang pun yang tahu bahwa lukisannya palsu sampai sekarang. Suatu hari, Piko butuh uang Rp2 miliar untuk membantu menyerahkan kasus ayahnya ke Mahkamah Agung. Beruntungnya ada seorang kurator museum bernama Dini (Atiqah Hasiholan) yang berbaik hati memberikan tugas kepada Piko untuk meniru lukisan "Penangkapan Pangeran Diponegoro" karya Raden Saleh. Mantan Presiden Republik Indonesia, Permadi (Tio Pakusadewo) juga menawarkan uang Rp17 miliar jika lukisan tiruan Piko dapat ditukarkan dengan yang asli di ruang kerja beliau.
Piko, Ucup, dan Sarah tidak yakin bisa melakukannya sendiri. Mereka membutuhkan bantuan teman lain. Mereka memerlukan seorang getaway driver, montir, dan orang yang dapat membuat perbedaan. Jadi, mereka merekrut Tuktuk (Ari Irham), Gofar (Umay Shahab), dan seorang bandar judi, Fella (Rachel Amanda). Awalnya Tuktuk dan Gofar tidak setuju karena Fella pernah menipu mereka, namun akhirnya mereka menerimanya.
Masing-masing dari Piko dkk. akan kebagian Rp3 miliar. Piko ingin membebaskan ayahnya, Ucup ingin membayar kuliah, Tuktuk dan Gofar ingin membuka bengkel sendiri, dan Sarah ingin membayar rumah dinas.
Tentunya hal ini tidak mudah. Mereka harus berhadapan dengan polisi dan aparat keamanan. Tuktuk harus ditangkap polisi, namun Piko dinyatakan aman. Lukisan yang asli digantung di rumah Permadi, sedangkan lukisan yang tiruan dipamerkan di pameran di Museum Bank Indonesia.
Piko dkk. ingin mengambil kembali lukisan yang asli untuk ditukarkan dengan yang tiruan. Mereka harus menyusup ke rumah Permadi untuk mengambil lukisan asli. Mereka menyusun rencana dan menyamar menjadi staf acara ulang tahun Permadi. Piko dan Ucup menjadi pegawai katering, Gofar dan Tuktuk menjadi sound engineer, Sarah menyamar menjadi kekasih Rama (Muhammad Khan), putra tunggal Permadi, dan Fella menjadi staf eksternal.
Siapa sangka ternyata Budiman kabur dari penjara dan menjadi anti-hero - dia menjadi penjahat dan berhenti mengakui Piko sebagai anaknya. Piko menangis, namun diyakinkan oleh Ucup bahwa dia masih punya kelima temannya yang sudah seperti keluarganya sendiri.
