Bismillahirrahmanirrahim.
Bukan rahasia umum lagi jika saya merasa kesal atau marah akan sesuatu, saya melampiaskan kemarahan tersebut melalui tulisan. Sedikit yang tahu bahwa sebenarnya ini bermanfaat bagi kesehatan mental saya. Mengapa?
Ketika saya SD atau SMP (saya lupa), saya pernah diberitahu seseorang, apabila sedang tidak senang hati akan sesuatu atau ada yang mengganjal di pikiran, jangan dilampiaskan lewat pukulan atau teriakan, namun lewat tulisan. Emosi kita akan tersalur melalui ketikan, sehingga amarah kita lebih cepat hilangnya pula.
Menurut mama saya, mungkin tidak ada yang melampiaskan amarahnya dan mengeluarkan unek-uneknya lewat tulisan di kertas atau internet sekalipun. Namun, saya kira menulis ini bisa menjadi semacam terapi untuk kontrol emosi. Saya sudah melakukan aktivitas blogging sejak 2012 (ketika masih lebih aktif di Wordpress). Sekali coret atau ketik, emosi dua tiga kali lipat lebih cepat terkendali.
Saya memang bukan pro, saya hanya melakukan blogging sebagai hobi. Namun saya Insya Allah dapat memanfaatkan hobi saya ini sebagai sarana terapi. Terapi ke psikolog, mahal. Terapi lewat menulis atau berkarya seni, gratis.
Tabik,
Yudhistira Mahasena
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H