Bismillahirrahmanirrahim.
Gegap gempita Eurovision Song Contest 2022 hanya tinggal dua bulan lagi. Sebanyak 40 negara di seluruh Eropa (bahkan dua yang bukan negara Eropa, tetapi lembaga penyiaran nasional mereka termasuk anggota European Broadcasting Union) mengirimkan penyanyi terbaik mereka untuk bernyanyi di Turin, Italia, pada tanggal 10, 12, dan 14 Mei 2022. Acara ini akan dipandu oleh Alessandro Cattelan, Laura Pausini, dan Mika.
Namun, di antara sekian nama yang sudah diumumkan sejauh ini, ada satu nama yang membuat saya tertarik. Oh, bukan Subwoolfer dari Norwegia. Saya sudah pernah membahas duo komedi kakak-beradik alien serigala berjas dan bertubuh kuning ini. Kita akan membahas band misterius asal Georgia bernama Circus Mircus, yang akan mewakili negara mereka di Eurovision Song Contest 2022.
Sebelum kita membahas tentang band misterius ini, saya menemukan sebuah video di YouTube bertajuk "Message from Circus Mircus". Video dibuka oleh seorang bapak-bapak berkepala botak dan berjanggut yang mengenakan pakaian luar angkasa yang aneh (bagi saya lebih mirip alien daripada astronot) dan memainkan mandolin. Beliau berbicara dalam bahasa Georgia, jadi jika Anda tidak mengerti apa yang beliau ucapkan, terjemahannya kurang lebih sebagai berikut:
Penduduk bumi yang terhormat,
Ini adalah pesan dari Circus Mircus.
Kami ingin memberi tahu Anda bahwa menurut keputusan yang dibuat oleh Penyiar Publik Georgia, pada kontes lagu internasional, Eurovision, Georgia akan diwakili oleh Circus Mircus.
Anda bertanya, apa itu Circus Mircus?
Ini adalah gerakan yang menyatukan lusinan profesional dari berbagai bidang untuk menciptakan pengalaman audio-visual yang belum pernah ada sebelumnya. Landasan filosofi mereka terletak pada pengabaian kerangka musik sepenuhnya.
Untuk berbicara dengan anggota Circus Mircus dan untuk informasi lebih lanjut, silakan kirim email kepada kami di why@circusmircus.com.
Perkenalan kita dengan Circus Mircus berlanjut di video bertajuk "Circus Mircus Interview". Di video ini kita melihat tiga lelaki dewasa (kira-kira berumur 20-an akhir atau 30-an awal), namun wajah tampan mereka di-blur untuk menyembunyikan identitas asli mereka. Nama mereka tidak disebutkan, namun beberapa sumber di internet yang saya temukan menyebutkan mereka menggunakan nama samaran, yaitu Bavonc Gevorgyan, Igor von Lichtenstein, dan Damocles Stavriadis.
Menurut para anggota Circus Mircus, mereka bertemu satu sama lain di sebuah akademi sirkus di Tbilisi. Mereka adalah orang yang paling tidak berbakat di bidang sirkus, jadi mereka berteman. Kemudian, mereka menemukan bahwa mereka tidak terlalu baik dan memutuskan untuk mencari peruntungan di bidang musik. Maka, lahirlah Circus Mircus.
Perihal pengabaian kerangka musik sepenuhnya, seorang anggota Circus Mircus menuturkan, setiap musisi atau band memiliki kerangka musik - mengabdi pada satu genre spesifik. Namun, mereka sadar, sewaktu-waktu mereka menyukai rock, pop Perancis, atau bahkan musik untuk prakiraan cuaca.