Mohon tunggu...
Yudhistira Widad Mahasena
Yudhistira Widad Mahasena Mohon Tunggu... Desainer - Designer, future filmmaker, K-poper, Eurofan.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

He/him FDKV Widyatama '18

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Lupus, Novel Tahun 90-an yang Ternyata Novel Karya Anak Negeri

9 Maret 2022   15:56 Diperbarui: 9 Maret 2022   16:09 649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillahirrahmanirrahim.

Meskipun tidak dibesarkan di tahun 90-an, saya tahu beberapa karya seni dan sastra tahun 90-an yang sempat melejit pada masanya. Salah satu yang menarik adalah serial "Lupus". Ketika saya membaca judulnya, saya mengira "Lupus" adalah karya sastra Swedia, seperti "Pippi Langstrump" karya Astrid Lindgren. Ternyata saya salah. "Lupus" adalah karya asli anak Indonesia, yaitu Hilman Hariwijaya. Hilman menulis cerita pendek yang diberi judul "Lupus" di majalah Hai pada tahun 1986. Novel pertamanya berjudul "Tangkaplah Daku, Kau Kujitak". Sejak itulah nama beliau melejit sebagai salah satu novelis terbaik Indonesia.

Lupus diceritakan sebagai seorang remaja lelaki yang berciri khas rambut berantakan ala John Taylor, bassis Duran Duran, dan selalu mengunyah permen karet. Dia memiliki seorang adik bernama Lulu dan tinggal bersama seorang ibu tunggal bernama Anita. Sang ayah, Mulyadi, sudah meninggal ketika Lupus masih duduk di bangku kelas 1 SMA.

Lupus yang berprofesi sebagai wartawan muda di majalah Hai memiliki banyak teman, sepeti Boim, Gusur, Anto, Aji, Fifi Alone, Adi Darwis, Gito, Pepno, Iko-Iko, Happy, Uwi, dan Nyit-Nyit.

Di masa kejayaannya, serial "Lupus" sudah diangkat ke berbagai sekuel, seperti "Lupus Kecil", "Lupus ABG", dan "Lupus Milenia". Bahkan, serial ini diangkat ke dalam bentuk sinetron di saluran TV Indosiar berjudul "Lupus Milenia". Mungkin Anda yang besar di tahun 90-an akhir masih hafal pemerannya?

1. Irgy Ahmad Fahrezy sebagai Lupus
2. Agnez Mo sebagai Lulu
3. Nenny Triana sebagai Mami Anita
4. Fanny Fadillah sebagai Boim
5. Fahmi Bo sebagai Gusur
6. Herwin Effendy sebagai Fahmi Bo
7. Mona Ratuliu sebagai Poppy
8. Sophie Navita sebagai Happy
9. Ulfa Dwiyanti sebagai Fifi Alone
10. Mpok Atiek sebagai mami Fifi Alone
11. Fahrani sebagai Nyit-Nyit
12. Arienda Sapari sebagai Metha
13. Abimana Aryasatya sebagai Nuno
14. Adrian Maulana sebagai Rainbow
15. Kimung Tomtam sebagai Pak Pangaribuan/Mr. Punk
16. Cut Yanti sebagai mama Happy
17. Sarah Azhari sebagai Bella
18. Daniel Arizona sebagai Mocca
19. Rachel Maryam sebagai Billy
20. Dhea Ananda sebagai Oasa
21. Roy Jordy sebagai Acoy
22. Dewi Sandra sebagai Trixie
23. Ali Zainal sebagai Sebastian
24. Natasha Dewanti sebagai Prudence
25. Irfan Hakim sebagai Fido
26. Selly Hasan sebagai Sesil
27. Kesha Ratuliu sebagai Keshia, keponakan Poppy

Beberapa di antara mereka masih sukses bermain film.

Sebagai pecinta crossover dan K-pop culture, saya lagi-lagi membayangkan jika "Lupus Milenia" diangkat ke dalam bentuk drakor. Mungkin saya akan melihat Cha Eunwoo Astro sebagai Lupus (dia adalah aktor drakor nomor satu menurut saya, karena he's the GOAT - Greatest of All Time), Heejin Loona sebagai Lulu (dia sangat bisa melebarkan sayapnya ke dunia akting), Jaehyun NCT 127 sebagai Gusur (sama-sama berbadan tinggi besar), Song Kang sebagai Boim, Han Sohee sebagai Poppy, dan masih banyak lagi.

Saya menulis postingan ini untuk mengenang Hilman Hariwijaya, yang hari ini meninggal dunia. Selamat jalan Bang Hilman, semoga dirimu diterima di sisi Allah SWT, dan karya-karyamu akan selalu hidup di hati kami.

Tabik,
Yudhistira Mahasena

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun