Mohon tunggu...
Yudhistira Widad Mahasena
Yudhistira Widad Mahasena Mohon Tunggu... Desainer - Designer, future filmmaker, K-poper, Eurofan.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

He/him FDKV Widyatama '18

Selanjutnya

Tutup

Music

Swedia, Negara Paling Overpowered di Eurovision Song Contest

2 Februari 2022   20:27 Diperbarui: 2 Februari 2022   20:40 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillahirrahmanirrahim.

Setiap negara di dunia memiliki ciri khas, khususnya di Eurovision Song Contest. Kontes menyanyi terbaik dan terlama di Eropa ini diadakan secara konsisten sejak tahun 1956. Setiap negara yang pernah berpartisipasi di Eurovision memiliki ciri khas tersendiri dalam hal musikalitas.

Kali ini, kita akan mengintip profil salah satu negara di Eurovision Song Contest. Negara ini dikenal karena melahirkan musisi-musisi hebat yang berkontribusi di kancah musik internasional. Negara tersebut adalah... Swedia.

Swedia dengan gampang merupakan negara paling overpowered di Eurovision Song Contest.

Swedia telah melakukan terobosan dalam industri musik internasional selama beberapa dekade terakhir, yang juga telah ditampilkan di Kontes Lagu Eurovision.

Måns Zelmerlöw adalah pemenang terbaru dari Swedia. Pada 2015, ia menang dengan lagu pop, "Heroes".

Antara 2016 dan 2019, merek dagang Swedia terus mengirimkan bintang pop pria muda ke kompetisi tersebut.

Dengan tiga tempat kelima dan tempat ketujuh, itu ternyata menjadi pilihan yang baik. Harus dicatat, bagaimanapun, bahwa akting wanita merupakan mayoritas kemenangan Swedia, dan banyak lagi 3 penempatan teratas di Eurovision.

Sekarang saatnya menyelam lebih dalam ke detail kecil yang membuat Swedia menonjol di kontes. Mari kita mulai dengan melihat pose terakhir.

Carola yang berusia 16 tahun mengakhiri penampilannya dengan lagu "Främling" pada tahun 1983, dengan gerakan lengan yang berirama tajam.

Sebuah gerakan yang tidak ketinggalan zaman di tahun 80-an, Carola sendiri meningkatkan pose terakhir dalam penampilannya yang memenangkan "FÃ¥ngad av en stormvind" pada tahun 1991, dan tempat kelimanya dengan "Invincible" pada tahun 2006.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun