UMM tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga berkontribusi pada masyarakat dengan karya yang berkelanjutan melalui pengabdian masyarakat atau PMM. Mereka telah menciptakan media tanam hidroponik vertikal atau dengan nama tanaman Vertikultur yang inovatif dan berpotensi meningkatkan ketersediaan sayuran segar bagi warga Desa Torongrejo Batu.
Di tengah kesibukan kampus, sekelompok mahasiswa Universitas Muhammadiyah MalangProgram ini diprakarsai oleh lima mahasiswa PMM UMM, yaitu Helmi Laksono, Yudhistira, Rizky Arya, Farizialdi, serta Derryan. Mereka berkolaborasi untuk mengembangkan sistem vertikultur yang dapat memberikan hasil panen yang lebih cepat dan efisien dibandingkan dengan metode tanam tradisional. Tujuan utama mereka adalah meningkatkan ketersediaan sayuran segar bagi warga Desa Torongrejo Batu, sehingga warga dapat memiliki akses yang lebih mudah dan terjamin terhadap sumber pangan yang sehat.
Media tanam hidroponik vertikal atau tanaman vertikultur ini telah memasuki tahap penyemaian dan berlokasi di Desa Mulyoarjo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Dibimbing oleh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMM, Muhammad Wildan Affan, S.E., M.S.A, tim ini berkomitmen untuk menciptakan warga desa yang mandiri, kreatif dan optimis.
Selain media tanam vertikultur, tim ini juga melaksanakan program strategi market lewat sosial media, penjualan hasil pertanian dipromosikan lewat sosial media, dalam program ini juga tidak kalah antusiasnya Masyarakat untuk berbondong-bondong mendatangi kami untuk langsung belajar "ingin membuat content", "mau jadi youtuber" itu kata kata mereka ketika belajar bersama dengan sekelompok mahasiswa UMM yang melaksanakan pengabdian masyarakat ini.
Helmi Laksono, koordinator tim, menjelaskan bahwa media tanam vertikultur ini ditujukan untuk antisipasi lumbung pangan warga Desa Mulyoarjo. Sayur hasil panen akan didistribusikan ke lumbung pangan warga setempat, sehingga warga dapat memiliki sumber pangan yang berkelanjutan, dan juga sebagai solusi dari masyarakat yang ingin menanam sayuran, buah-buahan namun terkendala dengan kepemilikan tanah luas.
Dengan karya ini, mahasiswa UMM tidak hanya memberikan kontribusi pada masyarakat lokal, tetapi juga menunjukkan komitmen mereka untuk mengembangkan teknologi hijau yang berkelanjutan. Mereka berharap bahwa proyek ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat lainnya untuk meningkatkan ketersediaan sayuran segar dan mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam yang terbatas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H