Mohon tunggu...
Yudhistira Ananta
Yudhistira Ananta Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa penyuka tempe rebus sambil seduh kopi ijo

Random Perduniawian

Selanjutnya

Tutup

Humor

Resolusi 23: Persetan Narasi, Puja Konsistensi

2 Januari 2023   21:54 Diperbarui: 15 Juni 2023   00:02 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Seperti pada umumnya ketika menjelang memasuki tahun baru dan dengan mengawali tahun baru tak sedikit orang yang membuat sebuah resolusi, yang hal ini berisikan harapan serta do'a ataupun target yang akan dicapai di tahun berikutnya. Tapi sayangnya jika kilas balik kebelakang ternyata banyak juga resolusi yang belum semua tercapai, yang tercapai itupun belum juga maksimal yang akhirnya harapan  yang dirangkai sedemikian indah tidak menjadi kenyataan dan hanya menguap hanya menjadi sekedar harapan semu dan rencana yang tidak pernah terjadi.

Sehingga saya pun berfikir bahwa, tidak begitu penting mencetuskan resolusi yang telah dirancang, apalagi dengan mem-publish secara detail apa yang diharapkan dan akan dilakukan di tahun berikutnya,

sebetulnya ini subjektif namun jika ditinjau lebih dalam ketika kita publish resolusi kita itu justru akan menjadi beban tersendiri yang seolah-olah semua orang yang mengetahui list resolusi kita itu mengawasi dan memantau penuh terlaksana tidaknya resolusi itu, padahal kalaupun mereka tau itu juga tak akan lebih peduli dari yang kita pikirkan, demikian inilah yang menjadi salah satu faktor penghambat kita dalam menunaikan resolusi yang telah kita buat. Karena mindset kita terbentuk menganggap resolusi itu adalah pencapaian  yang memaksa dan akhirnya kita menunaikan nya dengan terpaksa.

Ini akan berseberangan dengan definisi dari resolusi itu sendiri, resolusi itu seharusnya memberikan perubahan perubahan baik kepada diri, membuat target yang harus dicapai sesuai dengan kemampuan diri, bukan malah menjadi momok yang sengaja diri ini ciptakan yang diawal awal menjanjikan ekspektasi.

Tak menjadi masalah yang rumit pula ketika memang ingin menciptakan to do list resolusi dan harapan baru di tahun yang baru, itu justru juga dapat menjadi pengarah dalam mengarungi satu tahun kedepan, semisal kita lupa kepada tujuan target yang ingin dicapai, disitulah catatan resolusi berguna.

Tapi yang jadi problema ketika narasi dikerjakan dengan serius, namun aksi hanya menjadi pekerjaan  yang dilaksanakan jika "mood" membaik saja.

Bagi saya setiap tahun adalah kesempatan. Setiap tahun adalah sebuah peluang bukan sebuah masa yang perlu ditakutkan dan dikhawatirkan. Jadi kita yang perlu menciptakan keberuntungan, bukan berharap hidup kita akan baik-baik saja tanpa adanya usaha dan determinasi yang nyata.

Saya sendiri pun juga menyadari bahwa disepanjang tahun 2022 ini, saya tidak memanfa'atkan waktu sebaik mungkin. Padahal sebetulnya punya banyak waktu luang untuk menulis, tapi di tahun 2022 ini malah lebih sering menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak perlu.

Maka di tahun 2023 ini sebisa mungkin saya akan berusaha untuk memanfa'atkan waktu sebaik mungkin. Untuk melakukan hal-hal yang lebih produktif seperti belajar, menulis dan mengembangkan diri lebih baik lagi.

Melalui resolusi dan harapan kecil yang sederhana itu saya yakin bisa merubah 1 tahun kedepan menjadi lebih baik. Menjadi lebih produktif, menjadi lebih berkembang lagi dan merasa diri ini lebih berharga daripada sebelumnya.

Semangatt berprogress semuanya !!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun