Bismillahirrahmanirrahim.
Hari ini, tanggal 27 Januari 2025, yang bertepatan dengan tanggal 27 Rajab 1446 H, kita umat Islam merayakan Isra Mi'raj. Hari ini memperingati sebuah peristiwa di mana Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dengan menunggangi Buraq, dan dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah SWT.
Mereka bilang, bulan Rajab adalah bulan istimewa dalam kalender Hijriyah. Bulan ini dianggap istimewa, karena merupakan salah satu dari empat bulan haram dalam Islam. Bulan ini juga menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Beberapa peristiwa penting dalam Islam terjadi pada bulan Rajab, seperti:
- peristiwa Isra Mi'raj;
- perintah menghadap arah kiblat ke Kakbah;
- perintah untuk salat lima waktu;
- kemenangan Islam dalam Perang Tabuk;
- dan hijrah pertama ke Habasyah.
Percaya atau tidak, Nabi Muhammad SAW adalah astronot pertama atau orang pertama yang melakukan perjalanan ke luar angkasa. Sungguh! Itu adalah sebuah mukjizat yang nyata bahwa beliau adalah orang pertama yang melakukan perjalanan ke lapisan langit ketujuh, atau dalam teologi Islam disebut Sidratul Muntaha.
Hal ini saya pelajari dari film "Iqro: My Universe". Film itu dibintangi oleh Aisha Nurra Datau. Ketika membintangi film tersebut, Nurra masih berusia 15 tahun dan masih duduk di bangku SMP kelas 3. Sekarang dia sudah berusia 21 tahun. Ketika itu, Aqila, tokoh yang diperankan Nurra, datang bersilaturahmi ke rumah guru mengajinya, Kak Raudhah, yang kini telah bersuami. Ketika ditanyai oleh suami Kak Raudhah, "Siapa astronot pertama dari bumi?", Aqila menjawab, "Yuri Gagarin?". Kemudian suami Kak Raudhah mengatakan, "Nabi Muhammad SAW."
Jadi seyogyanya bukan Neil Armstrong atau Yuri Gagarin-lah orang yang pertama melakukan perjalanan ke luar angkasa, melainkan sebaik-baik idola bagi umat Islam.
Peristiwa Isra Mi'raj dilatarbelakangi oleh kesedihan Nabi Muhammad SAW atas kematian istrinya, Khadijah, dan pamannya, Abu Thalib. Abu Thalib adalah paman Nabi Muhammad SAW yang mengurusnya setelah sang kakek, Abdul Muthalib, meninggal dunia ketika Nabi Muhammad SAW berusia 8 tahun. Isra Mi'raj adalah perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, kemudian naik ke langit ketujuh atau Sidratul Muntaha.
Untuk mencapai Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad SAW menaiki Buraq, seekor binatang surga yang dikirimkan oleh Allah SWT untuk membawa beliau ke sana. Buraq berbentuk seperti kuda dengan sayap di kedua sisinya, seperti Pegasus. Dalam perjalanannya ke Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad SAW didampingi oleh dua malaikat, Jibril dan Mikail.
Setelah mencapai Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad SAW menerima perintah dari Allah SWT untuk melaksanakan salat lima waktu: Subuh, Zuhur, Asar, Magrib, dan Isya. Bagaimana orang pada zaman Nabi menentukan waktu salat, padahal tidak ada jam saat itu? Mereka melihat berdasarkan pergerakan matahari dan bulan.
1. Subuh: Waktu salat Subuh dimulai saat cahaya redup muncul di cakrawala, yang dikenal sebagai fajar. Fajar diamati sebagai cahaya pertama yang muncul di langit. Salat subuh berjumlah dua rakaat.
2. Zuhur: Waktu salat Zuhur dimulai saat matahari telah melewati titik zenit dan mulai terbenam. Hal ini ditandai saat matahari tepat berada di atas kepala dan bayangan benda mulai memanjang.
3. Asar: Salat Asar terbagi menjadi dua waktu. Waktu pertama adalah saat bayangan suatu benda sama dengan panjangnya, dan waktu kedua adalah saat bayangan benda dua kali panjangnya. Waktu Asar dimulai berdasarkan pengamatan ini.
4. Magrib: Waktu salat Magrib dimulai segera setelah matahari terbenam, yang dapat dipastikan dengan terbenamnya matahari di balik cakrawala.
5. Isya: Waktu Isya dimulai ketika senja telah menghilang dan malam telah sepenuhnya terbenam.