Mohon tunggu...
Yudhistira Mahasena
Yudhistira Mahasena Mohon Tunggu... Freelancer - Desainer Grafis

Ini akun kedua saya. Calon pegiat industri kreatif yang candu terhadap K-pop (kebanyakan girl group) dan Tekken.

Selanjutnya

Tutup

Games

5 Alasan Cinta Serial Tekken (Spesial 30 Tahun Tekken)

21 September 2024   16:27 Diperbarui: 21 September 2024   22:50 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lambang Tekken. (sumber: Logos-world)

Bismillahirrahmanirrahim.

Kembali, saya meminta maaf jika episode serial "Kenali Indonesiamu" mengenai Jawa Tengah harus memakan waktu lama untuk ditulis. Alasannya, saya kesulitan mencari fakta tentang beberapa kabupaten dan kota di Jateng yang tidak banyak orang tahu. Terakhir saya sudah menulis sampai pembahasan mengenai Pemalang, dan jika kita lanjut, harusnya kita melanjutkan dari Purbalingga hingga Wonosobo, kemudian membahas keenam kota di Jawa Tengah yaitu Magelang, Pekalongan, Salatiga, Semarang, Surakarta/Solo, dan Tegal. Namun, izinkan saya untuk me-reset mental terlebih dahulu, daripada saya memaksa diri melanjutkan episode tersebut dalam kondisi mental yang hancur, atau mental saya akan menjadi bubuk.

Sebagai tiket permintaan maaf saya untuk Anda yang lama menunggu episode Jawa Tengah, kita akan membahas sesuatu. Tepat hari ini, 21 September 2024, serial fighting game terbaik keluaran Bandai Namco, yaitu Tekken, merayakan hari jadinya yang ke-30. Tekken lahir di tangan Pak Katsuhiro Harada, seorang direktur game Jepang dan produser untuk Bandai Namco Entertainment.

Namun perlu diingat bahwa sebelumnya Tekken tidak dikembangkan sebagai video game, melainkan dimulai sebagai kasus uji internal Namco untuk menganimasikan model karakter 3D, sebelum akhirnya menggabungkan pemetaan tekstur yang mirip dengan yang ditemukan dalam game Ridge Racer keluaran Namco pada tahun 1993. Pada tahun 1994, Namco mengakuisisi pengembang dari pesaing mereka sejak lama, Sega, yang saat itu telah membuat fighting game 3D pertama di dunia, Virtua Fighter. Direktur pelaksana penelitian Namco, Pak Shegeichi Nakamura, telah bertemu dengan kepala Sony Computer Entertainment saat itu, yaitu Pak Ken Kutaragi alias bapak PlayStation, pada tahun 1993, untuk membahas spesifikasi awal PlayStation, dan selanjutnya Namco mengembangkan papan arcade Namco System 11 yang berdasarkan hardware PlayStation. Mereka mengembangkan game yang nantinya dapat bersaing dengan serial Virtua Fighter keluaran Sega. Maka, lahirlah Tekken.

Sejak memulai akun Kompasiana kedua saya ini, saya telah gencar membahas beberapa karakter serial Tekken lewat serial "Profil Karakter Serial Tekken", dengan fokus pada karakter yang masuk roster Tekken 8. Akan tetapi, kita akan membahas lima alasan mengapa Anda harus mencintai serial Tekken. Dan ini dia:

1. Ceritanya ruwet
Saya tahu, banyak di antara Anda yang tidak suka hal-hal yang bersifat ruwet. Saya juga tidak, dan saya berusaha mempertahankan kesederhanaan dalam hidup. Akan tetapi, satu-satunya keruwetan yang saya sukai adalah cerita serial Tekken. Semuanya bermula ketika Heihachi Mishima melempar putra tunggalnya, Kazuya, ke dalam tebing untuk menguji apakah dia bukan manusia, karena dia mewarisi darah iblis dari mendiang ibunya, Kazumi. Namun siapa sangka, dari situlah ruwetnya cerita serial Tekken dimulai, dan melempar keluarga ke tebing atau bahkan kawah gunung berapi sudah menjadi tradisi turun-temurun keluarga Mishima.

Ditambah lagi dengan kehadiran Jin Kazama, sang maskot Tekken, di Tekken 3, lalu Kazuya dihidupkan lagi oleh G Corporation di Tekken 4, kemudian Jinpachi Mishima hadir di Tekken 5, dilanjut lagi Jin mendadak jadi jahat di Tekken 6 dan memulai perang badar antara Mishima Zaibatsu dan G Corporation yang berdampak pada dunia. Ketika kita kira semua sudah selesai saat Kazuya akhirnya membunuh Heihachi di akhir cerita Tekken 7 dan Jin akhirnya menghabisi Kazuya di Tekken 8, eh... ternyata Heihachi hidup lagi dalam keadaan sehat walafiat dan Reina merupakan pewaris Gen Iblis. Ruwet, kan? Dan karena ruwetnya cerita inilah serial Tekken semakin disukai dari segi lore.

2. Pilihan karakter beragam tanpa kendala bahasa
Salah satu aspek yang membuat serial Tekken dicintai dan disukai oleh komunitas fighting game adalah pilihan karakternya yang beragam. Karakternya banyak sekali. Kita bisa pilih sesuai kesukaan kita, mulai dari yang gampang dimainkan seperti Paul, Leo, Claudio, dan Shaheen; yang susah dimainkan dan mekaniknya tinggi seperti Kazuya, Xiaoyu, Yoshimitsu, Hwoarang, Steve, dan Reina; yang ganteng seperti Jin; yang cantik seperti Asuka dan Lili; sampai yang bahkan secara canon sudah tiada, seperti Baek dan Wang.

Saluran YouTube "That Blasted Salami" melakukan pekerjaan yang bagus dalam memberikan overview mengenai semua karakter di Tekken 7, mulai dari segi gameplay hingga tipe karakter apa mereka.


Sesekali, Bandai Namco menyisipkan karakter tamu dari serial lain, seperti Gon, dinosaurus kuning kecil dari manga karya Masashi Tanaka, Geese Howard dari serial Fatal Fury/King of Fighters, Noctis dari Final Fantasy XV, Akuma dari serial Street Fighter, hingga Negan dari serial TV "The Walking Dead". Mungkin untuk season depan, Tekken 8 harus memasukkan SpongeBob SquarePants dan Donald Duck ke dalam roster. Sekali-sekali lah mereka memasukkan tokoh kartun karakter imut ke fighting game sangar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Games Selengkapnya
Lihat Games Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun