Bismillahirrahmanirrahim.
Episode serial "Kenali Indonesiamu" kali ini adalah episode terakhir di mana kita meneroka Pulau Sumatera sebelum di episode depan kita ke Pulau Jawa. Provinsi yang akan kita kunjungi di episode ini merupakan provinsi paling selatan di Pulau Sumatera, dan sebagian besar penduduknya adalah orang Jawa. Bahkan banyak kecamatan di provinsi ini yang mana namanya mirip dengan kecamatan-kecamatan di Pulau Jawa. Ada yang tahu? Yap, Lampung!
Sekilas jika kita lihat petanya, bentuk Provinsi Lampung seperti kepala seorang pria berhidung mancung. Provinsi ini berbatasan dengan Samudera Hindia di sebelah barat, Laut Jawa di timur, Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu di utara, dan si sebelah selatan, mereka dipisahkan dengan Provinsi Banten di Pulau Jawa oleh Selat Sunda. Ibukota provinsi ini adalah Kota Bandar Lampung.
Kita akan buka perjumpaan kita dengan Provinsi Lampung dengan mengintip Lampung dari segi alam dan ekonomi. Lampung memiliki banyak gunung. Ini dia gunung-gunung tertinggi di Lampung:
1. Gunung Pesagi (3.262 mdpl)
Letak: Kecamatan Liwa, Kabupaten Lampung Barat
2. Gunung Tanggamus (2.100 mdpl)
Letak: Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Tanggamus
3. Gunung Pugung (1.964 mdpl)
Letak: Kecamatan Pesisir Utara, Kabupaten Pesisir Barat
4. Gunung Seminung (1.804 mdpl)
Letak: Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat
5. Gunung Sekincau (1.718 mdpl)
Letak: Kecamatan Liwa, Kabupaten Lampung Barat
6. Gunung Ratai (1.681 mdpl)
Letak: Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran
7. Gunung Pesawaran (1.662 mdpl)
Letak: Kecamatan Kedondong, Kabupaten Pesawaran
8. Gunung Tebak (1.607 mdpl)
Letak: Kecamatan Sumber Jaya, Kabupaten Lampung Barat
9. Gunung Rindingan (1.506 mdpl)
Letak: Kecamatan Pulau Panggung, Kabupaten Tanggamus
10. Gunung Rajabasa (1.281 mdpl)
Letak: Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan
11. Gunung Betung (1.240 mdpl)
Letak: Kabupaten Pesawaran dan Kota Bandar Lampung
12. Gunung Krakatau (813 mdpl)
Letak: Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan
Lampung juga sarat akan sungai-sungai yang mengalir sebagai sumber kehidupan provinsi ini. Ini dia mereka, menurut panjang dan daerah tangkapan airnya, dari yang terpanjang:
- Way Semaka (panjang 322,2 km, DTA 322,2 hektare)
- Way Sekampung (panjang 265 km, DTA 4.795,52 km2)
- Way Mesuji (panjang 220 km, DTA 2.053 km2)
- Way Seputih (panjang 190 km, DTA 7.149,26 km2)
- Way Tulangbawang (panjang 136 km, DTA 1.285 km2)
- Way Jepara (panjang 50 km, DTA 1.285 km2)
Way dalam bahasa Lampung artinya sungai. Jadi mungkin Anda sekarang tahu mengapa judul episode ini "When There's a Will, There's a Way in Lampung". When there's a will, there's a way adalah kata-kata bijak dalam bahasa Inggris, artinya "di mana ada kemauan di situ ada jalan". "Way" di sini juga merupakan pelesetan. Artinya, jika kita mau, selalu ada way (sungai) untuk diseberangi di Lampung.
Bagaimana dengan flora dan fauna identitas Lampung? Oh, tentu saja ada. Flora khas Lampung adalah kembang ashar atau disebut juga bunga pukul empat (Mirabilis jalapa). Tanaman ini pertama kali dibudidayakan oleh suku Aztek di Meksiko sebagai tanaman obat maupun tanaman hias. Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan, kemudian diperkenalkan ke beberapa belahan dunia lainnya seperti Indonesia.
Kembang ashar disebut juga bunga pukul empat karena biasanya mekar pada pukul empat sore, saat masuk waktu salat Asar bagi kita-kita yang Muslim. Hal tersebut dikarenakan adanya rangsangan cahaya. Gerakan yang dilakukan oleh kembang ashar untuk mekar dinamakan fotonasti, yaitu gerak yang disebabkan oleh rangsangan cahaya matahari. Peka terhadap rangsangan adalah salah satu ciri makhluk hidup. Kembang ashar termasuk tanaman dikotil atau biji berkeping dua, memiliki kelompak berjumlah empat atau lima, dan urat daunnya berbentuk menjari.