Bismillahirrahmanirrahim.
Hari ini, tanggal 7 Juli 2024, kita telah memasuki tanggal 1 Muharram 1446 H. Tahun Baru Islam menandai pergantian tahun pada kalender Hijriyah, di mana setiap pergantian hari ditandai oleh kumandang azan Magrib. Tahun Baru Islam dirayakan dengan berbagai cara di Indonesia, seperti pawai obor atau sekedar kegiatan keagamaan biasa seperti salat, tadarus, atau mendengarkan ceramah.
Sejak kecil, kita yang Islam pasti belajar tentang kalender Islam. Kalender Islam, atau yang dikenal sebagai kalender Hijriyah, merupakan sistem penanggalan yang mulai dipakai sejak masa kekhalifahan Umar bin Khattab, sahabat Nabi Muhammad SAW. Tahun pertama pada kalender Hijriyah yaitu pada saat Nabi Muhammad SAW hijrah dari Makkah ke Madinah, yakni pada tahun 622 Masehi.
Seperti kalender Masehi, kalender Hijriyah memiliki 12 bulan, namun bedanya kalender Hijriyah menggunakan peredaran bulan sebagai acuannya sementara kalender Masehi menggunakan peredaran matahari.
Nama-nama 12 bulan Islam pernah dijadikan lagu di salah satu episode serial Upin Ipin, yaitu "Sinar Syawal", ketika Upin Ipin dan teman-teman lelaki mereka tergabung dalam grup nasyid untuk menyambut Ramadan. Mereka menyanyikan lagu tentang 12 bulan Islam, berjudul "Bulan Islam penuh makna". Berikut lagunya:
Liriknya seperti ini:
Muharram, Safar, Rabi'ul Awal
Rabi'ul Akhir, Jumadil Awal
Jumadil Akhir, Rajab, Sya'ban
Ramadan, Syawal, Dzulqaidah, Dzulhijjah
Awal Muharram, hijrah pun bermula
Safar, amalkan sifat yang mulia
Rabi'ul Awal, nabi lahir di dunia
Isra Mi'raj bulan Rajab menjadi peristiwa
Banyakkan amalan di bulan Sya'ban
Ramadan berpuasa selama sebulan
Syawal beraya tanda kemenangan
Bulan Dzulhijjah, ibadah haji, raya korban
Namun tahukah Anda tentang 12 bulan Islam penuh makna? Mari kita bahas.
Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Hijriyah. Bulan ini dihubungkan dengan Asyura, yang mana pada hari sepuluh Muharram banyak umat Muslim yang melakukan ibadah puasa sunah. Di Indonesia, Tahun Baru Islam dirayakan dengan berbagai cara, seperti pawai obor, membuat bubur suro, kirab kebo bule di Solo, tapa bisu di Yogyakarta, sedekah Gunung Merapi di Desa Lencoh, Boyolali, dll.