Mohon tunggu...
Yudhistira Mahasena
Yudhistira Mahasena Mohon Tunggu... Freelancer - Desainer Grafis

Ini akun kedua saya. Calon pegiat industri kreatif yang candu terhadap K-pop (kebanyakan girl group) dan Tekken.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kenali Jakartamu! Episode 11: Beginilah Kebiasaan Orang Betawi Saat...

15 Juni 2024   21:41 Diperbarui: 15 Juni 2024   22:06 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beginilah kebiasaan orang Betawi saat ada anak lelaki yang akan dikhitan. (sumber: Seni Budaya Betawi)

Bismillahirrahmanirrahim.

Mereka bilang, lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya. Setiap daerah di Indonesia memiliki adat-istiadat yang berbeda; adat-istiadat di satu daerah bisa berbeda dengan daerah yang lain. Misalnya, adat-istiadat Jawa sangat berbeda dengan adat-istiadat Sunda. Dan sebagai masyarakat Indonesia yang toleran terhadap perbedaan suku, kita harus menghormati setiap adat-istiadat yang diajarkan secara turun-temurun di daerah yang berbeda dengan kita.

Dan itulah pembahasan episode ke-11 serial Kenali Jakartamu, yaitu adat-istiadat dan kebiasaan orang Betawi. Secara sosial-budaya, orang Betawi memiliki kebiasaan yang unik dan berbeda dengan suku lain. Termasuk saat ada momen tertentu. Kita akan melihat di antaranya.

1. Ketika hendak menikah

Upacara pernikahan merupakan salah satu siklus kehidupan yang sangat penting ketika seorang Betawi sudah dewasa. Pernikahan adalah proses pengikatan janji suci antara seorang lelaki dan perempuan. Pernikahan merupakan ibadah yang sangat mulia dan suci sehingga tidak boleh dilakukan sembarangan karena merupakan bentuk ibadah terpanjang dan dapat dijaga hingga terpisahkan maut.

Seperti yang pernah saya ceritakan sebelumnya, ketertarikan saya akan budaya Betawi berakar dari menyaksikan balas pantun di upacara pernikahan kakak sepupu saya yang paling tua dari keluarga mama, yaitu Mas Tangguh dan istrinya, Teh Fida. Suku Betawi yang mayoritas beragama Islam meyakini bahwa pernikahan adalah salah satu sunah bagi umat sehingga dipandang sebagai suatu perintah agama untuk melengkapi norma kehidupan manusia sebagai makhluk yang paling tinggi derajatnya di mata Allah SWT.

Tahapan pernikahan adat Betawi:
1. Ngedelengin: mencari pasangan. Setelah menemukan pasangan yang dirasa cocok, proses meminta ke pihak perempuan untuk dilakukan oleh seseorang yang disebut mak comblang. Dalam bahasa Inggris, disebutnya matchmaker. Si mak comblang ini akan menjadi juru bicara dan biasanya dilakukan oleh encang (paman) dan encing (bibi) dari masing-masing keluarga.

Jika pihak perempuan sudah cocok, maka si mak comblang akan memberikan uang sembe (sejenis angpao) kepadanya. Kemudian pihak perempuan akan menggantungkan ikan bandeng di depan rumah yang menandakan bahwa si gadis di rumah tersebut sudah ada yang menyukai.

2. Ngelamar: seperti melamar pernikahan pada umumnya, pihak lelaki akan meminta si calon perempuan ke rumahnya diwakili oleh si mak comblang. Pada tahapan ini, pihak lelaki wajib membawa sirih embun, pisang raja, roti tawar, uang sembah lamaran, dll.

3. Tande putus: artinya baik pihak lelaki maupun perempuan sudah terikat satu sama lain dan tidak boleh diganggu gugat. Mirip dengan proses pertunangan. Sebagai simbolis, tande putus yang diberikan kepada calon kedua mempelai berupa cincin iris rotan, duit pesalin, dan bermacam-macam kue.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun