Bismillahirrahmanirrahim.
Hari ini kita akan melanjutkan serial "Profil Karakter Serial Tekken" dengan membahas salah satu karakter favorit saya dan beberapa Tekkenmania. Seperti yang Anda tahu, Tekken 3 adalah game yang menemani saya tumbuh besar. Dan karakter yang akan kita bahas ini adalah salah satu karakter yang debut di Tekken 3, yang baru-baru ini diumumkan sebagai karakter DLC pertama untuk season pass tahun pertama Tekken 8. Dia adalah Eddy Gordo, asal Brasil.
Menurut TekkenTuber asal Indonesia, Lil Amatsu, ketika zamannya Tekken 5 di PS2, Eddy merupakan karakter paling ditakuti di kompleks perumahannya di Samarinda. Hanya dengan pencetan tombol X dan O di stik PS, dia menjadi tak terkalahkan dan mudah membantai musuh. Oleh karena itu, melalui kesepakatan bersama, Lil Amatsu dan teman-temannya mem-ban atau melarang penggunaan Eddy dan Christie di Tekken 5.
Eddy adalah pengguna fighting style Capoeira, sebuah seni bela diri tradisional asal Brasil yang menggabungkan elemen-elemen tarian, akrobat, musik, dan spiritualitas. Seni bela diri ini dibawa oleh budak kulit hitam dari Afrika ke Brasil sekitar tahun 1700-an. Capoeira berfokus pada gerakan-gerakan seperti menendang, menghindar, membanting, menjungkir balik, dan akrobat.
Gampang sekali mengenali Eddy yaitu tinggi, berotot, berkulit hitam, dan berambut gimbal dikuncir kuda. Seperti orang Brasil pada umumnya, tak mengherankan bahwa Eddy memiliki tampang yang sangat seksi. Dia juga disukai karena merupakan salah satu karakter terkuat dan terlincah di serial Tekken, dan dia sangat susah untuk dilawan dan dipelajari. Ada satu hal yang harus disayangkan dari Eddy di Tekken 8: karena dia karakter DLC (downloadable content), kita harus membelinya dengan uang asli jika ingin memainkannya. Maka saya sarankan membeli Eddy saat sedang diskon. Dia akan menjadi karakter DLC pertama di musim semi nanti, antara Maret-Mei 2024.
Begini ceritanya. Eddy terlahir dari salah satu keluarga terkaya di Brasil. Sejak dia masih kecil, Eddy tahu dia akan mengambil alih bisnis keluarganya. Dia disukai di kampung halamannya karena dia adalah sosok pekerja keras yang memperlakukan orang-orang di persekitarannya secara sama rata.
Suatu hari, ketika Eddy berusia 19 tahun, dia pulang sekolah dan mendapati ayahnya ditembak dan sekarat. Dia ingat betul bahwa ayahnya selama beberapa minggu belakangan sering gugup dan takut. Saat itu ayah Eddy sedang bekerja menghancurkan kartel narkoba di Brasil. Di sela-sela napas terakhirnya, sang ayah meminta Eddy untuk mengakui kejahatannya secara palsu dan bersembunyi di penjara karena hanya di situlah dia akan aman. Setelah mengucapkan itu, ayahnya meninggal, dan Eddy masuk penjara.
Kehidupan di penjara bak neraka dan tidak satu hari pun di penjara berlalu di mana Eddy tidak bersumpah membalas dendam kepada para pembunuh ayahnya. Suatu hari, ketika terjadi kerusuhan di penjara tempat Eddy mendekam, dia menyaksikan seorang pak tua bertarung menggunakan teknik Capoeira. Selama 8 tahun, Eddy berguru pada si pak tua hingga menjadi master Capoeira dan dapat dianggap senjata mematikan.
Setelah bebas dari penjara, Eddy mendengar tentang turnamen King of Iron Fist 3 dan Mishima Zaibatsu. Dia memutuskan untuk masuk turnamen dengan harapan membalas dendam pada Kazuya Mishima, yang dia yakini sebagai pembunuh ayahnya.