Bismillahirrahmanirrahim.
X Factor Indonesia musim keempat memang baru mulai, namun gegap gempitanya sudah terasa. Sebanyak ratus ribuan kontestan dari seluruh Indonesia, dari usia 15 tahun hingga tak terbatas mengikuti audisi untuk survival show RCTI saingan Indonesian Idol ini.
Sekilas, all seems fine and dandy selama audisi. Kita disuguhi seorang mahasiswa yang lolos dengan lagu ciptaannya sendiri, seorang rock girl berusia 15 tahun, seorang nenek 63 tahun, dan mantan anggota girl group I-pop. Banyak bakal calon kontestan dengan pelbagai latar belakang kehidupan dan pekerjaan ikut audisi X Factor dengan satu tujuan... menjadi penerus Alvin Jo, jawara X Factor Indonesia musim ketiga.
Namun siapa sangka ada kontestan yang menarik perhatian saya di hari pertama. Dan dia juga pernah mengikuti survival show yang sama dengan Alvin, 13 tahun lalu. Namanya Daud.
Daud Waas, itulah nama lahirnya. Dari kulit cokelat dan suara merdunya kita bisa menebak dia berasal dari mana. Yap, Daud berasal dari Indonesia Timur tepatnya Ambon, Maluku. Pria kelahiran 7 Juli 1997 ini pernah mengikuti Idola Cilik 3 bersama Alvin, namun hanya bisa bertahan sampai 8 besar. Alvin sendiri meraih juara ketiga di survival show tersebut.
Lama menghilang dari dunia hiburan, Daud kini memiliki pekerjaan yang mulia, yaitu sebagai seorang chief security atau kepala petugas keamanan. Sebagai seorang chief security, Daud bertanggung jawab atas keamanan aset perusahaan tempatnya bekerja dan ketertiban di lingkungan perusahaan untuk memastikan kegiatan operasional perusahaan tersebut berjalan lancar. Daud pernah bertugas menjaga sebuah acara konser di Ambon, kota tempat tinggalnya.
Namun selain bekerja menjaga keamanan sebuah tempat, Daud juga pandai menciptakan lagu. Lahir di kota yang melahirkan sejumlah musisi terbaik Indonesia seperti Moluccas, Glenn Fredly, Ruth Sahanaya, Andre Hehanussa, Franky Sahilatua, Monita Tahalea, Igo Pentury, Dimansyah Laitupa, dan AMAN, tidak heran bahwa musik adalah hidup bagi Daud. Dia pernah menciptakan lagu untuk Judika, salah satu juri X Factor musim ini bersama dengan Bunga Citra Lestari, Marcello Tahitoe, dan Vidi Aldiano, dengan judul "Aku yang terluka". Dan lagu tersebutlah yang dia bawakan saat audisi.
Meskipun sempat mendapat no dari Ello, Daud tidak lantas gentar. Dia mempersembahkan salah satu lagu ciptaannya untuk BCL, bertajuk "Keabadian rindu". Saat Daud membawakan lagu tersebut, BCL tidak dapat menahan air matanya. Lagu tersebut bercerita tentang kerinduan BCL terhadap mendiang sang suami, Ashraf Sinclair, yang meninggal pada Maret 2020 karena serangan jantung dalam tidurnya. Akhirnya Ello berubah pikiran dan memberi Daud sebuah yes.
Lagu yang dinyanyikan Daud di Idola Cilik 3:
Menuju Pentas 1: "Aku bertahan" by Rio Febrian
Menuju Pentas 2: "Jalan terbaik" by Seventeen
Menuju Pentas 3: "Tercipta untukku" by Ungu
Menuju Pentas 4: "Dansa yo dansa" by The Rollies / "Masih ada" by Marcello Tahitoe
Pentas 1: "Aku bertahan" by Rio Febrian
Pentas 2: "Cintailah aku sepenuh hati" by Ari Lasso
Pentas 3: "Bukan cinta biasa" by Afgan
Pentas 4: "Kuil cinta" by Slank
Pentas 5: "Sejuta cinta" by Yovie and Nuno
Pentas 6: "Ku ada di sini" by Rio Febrian
Pentas 7: "Pergi untuk kembali" by Marcello Tahitoe (TINGGAL KELAS)
Idola Cilik 3 merupakan musim terakhir yang mana para kontestan menyanyikan lagu pop kontemporer dewasa bertema cinta, karena peraturannya diubah mulai musim keempat, di mana para kontestan diharamkan menyanyikan lagu bertema cinta. Mungkin langkah yang diambil RCTI ini membuat acaranya menjadi terkesan childish, namun maksud mereka baik: untuk menghidupkan lagi musik anak Indonesia. Adapun Idola Cilik 3 dimenangkan oleh Lintar dari Padang, dengan Rio dari Manado sebagai peraih medali perak dan Alvin sebagai peraih medali perunggu.
Ketika mengadu nasib di Idola Cilik 3, Daud masih berusia 12 tahun dan masih duduk di bangku kelas 1 SMP. Kini Daud berusia 26 tahun dan dikaruniai seorang putri.