Mohon tunggu...
Yudhistira Mahasena
Yudhistira Mahasena Mohon Tunggu... Freelancer - Desainer Grafis

Ini akun kedua saya. Calon pegiat industri kreatif yang candu terhadap K-pop (kebanyakan girl group) dan Tekken.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Beberapa Tren di K-Pop yang Perlahan Menghilang

31 Oktober 2023   18:27 Diperbarui: 16 November 2023   21:17 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Bismillahirrahmanirrahim.

K-pop culture sudah lama adanya. Selama 12 tahun berkecimpung di dunia per-K-pop-an, saya tahu K-pop culture tak hanya meliputi musik, tetapi juga K-drama, K-movie, dan K-culture. Saya ingat betul mulai suka K-pop tahun 2011, ketika saya tertular teman-teman perempuan saya di SD yang suka K-pop. Walaupun sempat berhenti dari 2012-2014 dan baru menjadi K-poper garis keras lagi tahun 2018, kenangan masa kecil tersebut tidak akan terlupakan.

Namun, seiring berjalannya waktu, ada beberapa tren yang perlahan menghilang di dunia K-pop. Ini dia beberapa di antaranya:

1. Kolaborasi antara dua grup
Saya besar di zaman Super Junior dan Girls' Generation (SNSD), dan saya ingat pada tahun 2010 atau 2011 (saya lupa tahunnya), mereka pernah berkolaborasi dalam lagu "S.E.O.U.L." Lagu ini mereka dedikasikan untuk ibu kota Korea Selatan yang indah. Di tahun yang sama 2PM dan SNSD pernah berkolaborasi membawakan lagu "Cabi song" untuk mempromosikan taman air Caribbean Bay, bagian dari taman hiburan Everland, Seoul.

Pada tahun 2009, dua raksasa YG Entertainment, Big Bang dan 2NE1, pernah berkolaborasi dalam lagu "Lollipop" untuk mempromosikan ponsel LG Cyon. LG adalah salah satu merek elektronika terbesar di Korea Selatan.

Sayangnya tren kolaborasi antara dua grup ini sudah perlahan menghilang. Terakhir saya ingat kita disuguhi kolaborasi ciamik antara Red Velvet (RV) dan Aespa dalam lagu "Beautiful Christmas" tahun lalu. Dua girl group ini seagensi, di SM Entertainment. Mungkin sudah saatnya tren kolaborasi antara dua grup bangkit kembali di masa depan. Sebagai Daileee dan Swith garis keras, saya ingin melihat Weeekly dan STAYC berkolaborasi. Mungkin mereka harus mengisi soundtrack film.

Boleh jadi jika Tekken dibuat film live-action lagi, mereka yang mengisi soundtrack. Tidak perlu semua anggota, cukup beberapa saja. Dari Weeekly mungkin yang mengisi soundtrack film Tekken ini yaitu Monday, Soeun, dan Zoa, dan dari STAYC diwakilkan oleh Sieun, Yoon, dan J. Tentunya lagunya yang berapi-api, karena Tekken ini game bertarung, jadi filmnya pasti bergenre action sehingga lagu yang cute terasa kurang tepat untuk soundtrack-nya. Lagunya so pasti berbahasa Inggris.

Jika tahun depan Jiyoon rejoin Weeekly (yang mungkin tidak mungkin, tetapi harus terjadi karena Jiyoon bilang masih mau menyanyi), boleh jadi dia ikut mengisi soundtrack. Atau dia jadi kandidat kuat pemeran Ling Xiaoyu jika bukan Snowbaby... hehehe...

Satu lagi, dengan perilisan Tekken 8 yang sudah di depan mata, saya ingin melihat Zoa jadi guest character dan menggunakan fighting style Bajiquan seperti Leo Kliesen dan Julia Chang. Zoa tak hanya gadis cantik berambut badai.

2. Lagu dengan bridge dan durasi di atas 3 menit
Sekarang sedang tren lagu K-pop dengan durasi pas 3 menit, setara durasi lagu Eurovision Song Contest. Aturan Eurovision Song Contest gamblang menyebutkan lagu tidak boleh lebih dari 3 menit, jadi jika lagu K-pop saat ini masuk Eurovision, jelas mereka mematuhi aturan.

Namun, agaknya tren lagu K-pop berdurasi lebih dari 3 menit perlahan menghilang di K-pop zaman sekarang. Saya merindukan saat-saat lagu K-pop generasi 2 dan 3 berdurasi 3-4 menit. Mungkin tidak mematuhi aturan Eurovision Song Contest, tetapi bisa lho dipendekkan jadi pas 3 menit untuk menyesuaikan dengan aturan. Macam di Sanremo Song Festival.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun