Bismillahirrahmanirrahim.
Hari ini kita akan melanjutkan profil karakter serial Tekken dengan fokus pada karakter yang muncul di roster Tekken 8, yang akan dirilis tanggal 26 Januari 2024 untuk Sony PlayStation 5, Microsoft Xbox Series X/S, dan Steam. Kali ini kita akan membahas Jin Kazama, maskot serial Tekken. Jin Kazama jelas tidak sama dengan Jin dari BTS.
Jin memulai debutnya di Tekken 3, game yang menemani saya tumbuh besar. Gampang sekali mengenali Jin yaitu tinggi, berotot, berkulit putih (seperti orang Asia Timur pada umumnya), berambut hitam dengan jambul di bagian belakangnya, serta bertato di lengan atas kirinya. Dia kerap bertelanjang dada dan mengenakan celana panjang berwarna hitam dengan motif api di bagian kanan. Namun, sejak Tekken 6, Jin agaknya berpakaian lebih sopan dan kerap mengenakan mantel abu-abu. Namun, ketika menjelma menjadi Devil Jin, dia tumbuh tanduk dan sayap.
Jin menjadi maskot Tekken sejak Tekken 3, bahkan muncul di poster game-nya.
Dari namanya kita tahu Jin berasal dari Jepang, dan fighting style-nya yaitu karate gaya Mishima dicampur seni bela diri tradisional gaya Kazama. Dia adalah putra tunggal dari Kazuya Mishima dan Jun Kazama. Namun, hubungan Jin dan Kazuya tidak pernah baik-baik saja sejak Tekken 3. Kita akan membahasnya secara terperinci di sini.
Mishima Zaibatsu yang dikepalainya. Menggunakan pengaruh perusahaan tersebut, Heihachi bertanggung jawab atas pelbagai peristiwa yang pada akhirnya mengarah pada perdamaian dunia. Suatu hari, skuadron Tekken Force mencari sebuah kuil kuno di Meksiko di bawah premis proyek penggalian artefak. Setibanya di sana, mereka dibasmi oleh makhluk misterius nan jahat bernama Ogre.
Begini ceritanya. 15 tahun setelah turnamen King of Iron Fist 2, Heihachi Mishima mendirikan Tekken Force, organisasi paramiliter yang didedikasikan untuk melindungiKetika Jin berusia 15 tahun, dia baru mengetahui bahwa dia anak Kazuya. Dia hidup dibesarkan sendiri oleh ibunya, Jun Kazama, di Yakushima, Jepang. Saat itu, Jun merasakan datangnya kejahatan besar. Bersiap untuk kemungkinan terburuk, Jun memberi tahu Jin tentang asal usulnya dan mengatakan kepadanya bahwa, jika sesuatu terjadi padanya, dia harus mencari sang kakek, Heihachi. Ternyata firasat Jun benar, dan dia dan Jin diserang Ogre. Jin pingsan, dan ketika dia siuman, dia mendapati persekitarannya habis terbakar dan ibunya hilang. Di titik ini Jun sudah dianggap meninggal.
Setelah Jun hilang, Iblis merasuki Jin dan menandai lengan kirinya seperti tato. Hidupnya lalu berjalan normal selayaknya orang pada umumnya. Jin masuk SMA di Mishima Polytechnical School dan bertemu si cantik Ling Xiaoyu, karakter Tekken favorit saya sejak Tekken 3. Kita akan membahasnya di profil karakter Tekken berikutnya. Dia juga bertemu dengan Hwoarang dalam sebuah perkelahian jalanan, yang mana mereka berkelahi dengan hasil seri. Jin dan Hwoarang pun jadi musuh bebuyutan.
Empat tahun kemudian, Jin belajar karate gaya Mishima dan seni bela diri tradisional gaya Kazama di bawah pengawasan Heihachi. Setelah menguasai keduanya, Jin masuk turnamen King of Iron Fist 3. Di sini dia mengalahkan True Ogre dan pada akhirnya membalas dendam atas hilangnya sang ibu. Akan tetapi, dia diserang tentara Tekken Force dan mengalami luka tembak. Perlahan-lahan, Jin menyerah pada kematian dan ditembaki oleh Heihachi di kepala. Namun, Jin bangkit kembali dan berubah wujud menjadi Devil Jin. Jin membanting Heihachi ke dinding sampai jatuh dan melemparnya ke tanah. Kemudian dia melebarkan sayapnya dan berlalu.
Kisah Jin berlanjut di Tekken 4. Dua tahun setelah berjalannya turnamen King of Iron Fist 3, Heihachi dan ilmuwannya mengambil sampel darah dan jaringan Ogre untuk disambung dengan genom Heihachi, yang membuatnya hidup abadi. Akan tetapi, eksperimennya gagal karena Heihachi tidak punya Gen Iblis. Adapun Jin diceritakan menghilang setelah turnamen, namun memiliki Gen Iblis.