Mengapa kita ingin merusak alam dan hutan?
Untuk minyak? Untuk emas?
Untuk kertas? Untuk uang?
Untuk perkakas rumah tangga? Untuk ekspor?
Sesungguhnya alam (gunung, sungai, laut) dan hutan adalah kekayaan kita yang sejati dan juga kebanggaan kita.
Dia menopang keseimbangan ekosistem alam dan menjaga kelangsungan hidup dunia, termasuk manusia dan generasi selanjutnya.
Dia menyerap air dan menjaga persediaan air tanah, menjadi rumah hunian bagi satwa-satwa di dalamnya, menetralkan polusi dengan mengkonsumsi co2 dan melepaskan o2, menyuplai kebutuhan manusia sehari-hari (contohnya ikan laut, tanaman-tanaman tertentu).
Mari kita lestarikan lingkungan kita, jaga hutan dari pengrusakan lagi, jaga laut dari penangkapan yang berlebihan, jaga gunung dari penggundulan (karena aktivitas tambang, perkebunan, dan lain-lain), jaga sungai dari pencemaran limbah pabrik yang mematikan ikan-ikan di dalamnya.
Mari kita menanam bibit pohon baru di hutan dan membiakkan satwa-satwa di dalamnya, menangkap ikan di laut secukupnya sesuai kebutuhan dengan memperhatikan kelangsungan populasi ikan di masa mendatang, menghentikan aktivitas tambang (tambang emas, perkebunan komersial sebuah tanaman secara luas, tambang batu bara, tambang minyak mentah), mendaur ulang produk-produk, menghemat pemakaian listrik, mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dan menggnakan alat transportasi ramah lingkungan (contohnya sepeda untuk bepergian jarak dekat / dalam kota, yah sekaligus olahraga), mengajak satu sama lain melestaikan lingkungan (pada keluarga, teman, kenalan, dan keturunan kita).
Jangan tukar kelestarian lingkungan kita dengan kepentingan kita pribadi (contohnya kekayaan, kesenangan, kenyamanan). Jika kita melestarikan alam, maka suatu saat nanti, kita atau generasi penerus kita juga yang akan menikmati hasilnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H