Mohon tunggu...
Yudhi Hertanto
Yudhi Hertanto Mohon Tunggu... Penulis - Simple, Cool and Calm just an Ordinary Man

Peminat Komunikasi, Politik dan Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Perilaku Digital dan Pemasaran Online

2 April 2015   16:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:54 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik




Kemudahan dalam aksesibilitas internet, tampil sebagai aspek yang dominan dewasa ini. Kemampuan Facebook dan Alibaba dalam memperoleh pendanaan publik semakin memberikan intensi mengenai kekuatan teknologi dimasa depan, yang terfasilitasi melalui aktivitas digital dengan perantara jejaring internet.


Tidak ada hal, yang tidak mampu dijangkau melalui internet. Produktivitas dan manfaat positif yang diperoleh, berbanding lurus dengan paparan negatif yang dihasilkan. Terorisme, perdagangan manusia, hingga pornografi hanya sebagaimana gambaran kecil diantaranya. Namun ada juga yang memperoleh ilmu pengetahuan serta keahlian baru melalui interaksi melalui internet.


Disisi yang berbeda, internet dan dunia maya membuat pola komunikasi berubah. Aspek interpersonal dan komunikasi massa yang sebelumnya diperantarai oleh media konvensional, kini menjadi lebih mudah dan murah. Hadir setiap saat bahkan dimana saja, hanya melalui Gadget yang selalu ada dalam genggaman kita.


Lalu apa imbasnya dalam dunia bisnis? Dalam kecenderungan yang terbaca, maka media online dan digital memiliki peluang untuk menggantikan arus media konvensional. Kelebihan yang diusung real time dengan komitmen speed to update. Meski tidak menggantikan secara menyeluruh, namun lambat laun pertumbuhan digital semakin bertambah.


Fase akuisisi platform aplikasi digital oleh raksasa teknologi, seperti WhatsApp oleh Facebook tidak bisa dipungkiri sebagai bentuk bagaimana sektor teknologi menjadi penguasa masa kini. Jadi bagaimana hal itu akan mempengaruhi dunia bisnis yang terjadi saat ini? Tentu saja dampaknya semakin terasa, dimana setiap brand product kini secara khusus mengelola pemasaran digital.


Hal ini mengadaptasi perubahan yang terjadi dilevel konsumen. Saat ini, konsumen memiliki tingkat kepercayaan secara positif, atas referensi yang hadir diranah digital. Mekanisme word of mouth terjadi secara elektronik. Meski begitu proses seleksi informasi tetap dilakukan secara individual oleh calon konsumen.


Situasi ini pula yang membuat pola komunikasi digital berbeda, dari konsep komunikasi konvensional. Skema komunikasi digital mendorong setiap pihak yang terlibat untuk menjadi lebih aktif dalam membangun percakapan. Tidak sekedar diam dan mendengar seperti media konvensional seperti TV, radio maupun koran.


Format komunikasi berubah dari one to many menjadi many to many. Setiap pihak memiliki andil dalam membangun pembicaraan mengenai sesuatu hal. Tentu kondisi tersebut selaras dengan era digital yang mendemokratisasikan para penggunanya. Alur jenjang vertikal menjadi horisontal, dan pemilik brand harus memahaminya.


Apa Perlunya Pemasaran Online?


Dalam kepentingan pemasaran, maka orientasi akhir yang dapat terukur adalah penjualan sebagai tujuan yang hendak diperoleh. Perlu ditekankan bahwa pemasaran adalah proses mempengaruhi kesadaran, hingga terciptanya suatu kesadaran baru sesuai yang diharapkan oleh pemilik brand. Prosesnya disebut edukasi pasar.


Pada sendi pemasaran dikenal bauran dari konsep 4P's -Product, Price, Place, Promotion. Dikerangka Promotion tersebut pola komunikasi pemasaran dikembangkan untuk membangun kesadaran dan mendorong terjadinya pembelian. Meski tidak selalu berjalan dalam urutan yang sama, namun secara konsep proses pembelian merupakan bagian terstruktur dari perilaku konsumsi individu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun