Mohon tunggu...
Yudhi Hertanto
Yudhi Hertanto Mohon Tunggu... Penulis - Simple, Cool and Calm just an Ordinary Man

Peminat Komunikasi, Politik dan Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Lepas dari Potensi Jebakan Krisis

13 Oktober 2014   18:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:12 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konektivitas ekonomi ditingkat dunia menjadi sebuah hal yang sulit dilepaskan dari kerangka globalisasi, arus barang dan jasa dengan mudah melintas batas negara, menjadi jembatan perantara dalam pemenuhan kebutuhan suatu negara.

Kini saatnya, kecepatan dan kekuatan ekonomi menjadi penentu permainan dikancah internasional. Problemnya tidak semua negara memiliki kapasitas yang cukup guna memanfaatkan celah perdagangan internasional.

Disisi lain, peluang selalu datang bersamaan dengan ancaman, dan kita pernah mengalami badai goncangan hebat dalam sistem perekonomian nasional pada medio '97-98 yang kemudian bergolak hingga memasuki ranah politik hingga berimbas pada reformasi tatanan kenegaraan.

Angin kencang perubahan kerap datang tanpa diduga, situasi yang dinamis membuat semua pihak khususnya para petinggi dan elit negeri yang berkedudukan dipusat penentuan kebijakan harus mampu melihat dengan frame kacamata yang meluas.

Berbagai kesimpulan dari fase krisis ekonomi yang dimulai dengan jatuhnya nilai tukar pada masa itu, membuat kita harus mulai waspada dan mencermati dengan seksama perubahan arus ekonomi domestik.

Globalisasi akan melibatkan arus uang masuk dan keluar dari suatu negara, oleh karena itu momentum serupa krisis moneter tetap menjadi momok menakutkan bagi emerging market seperti Indonesia. Kebijakan investasi asing yang menjadikan pasar domestik sebagai lokasi investasi dengan capital inflow yang bersifat hot money memang selalu menjadi kendala.

Keterbukaan yang luas dan leluasa, membuat kondisi perekonomian lokal ditopang oleh dana investasi asing yang bersifat short term alias jangka pendek, bahkan bisa keluar setiap saat hal ini terjadi sebagai akibat dari kondisi exit barrier yang rendah.

Terlebih instabilitas politik dalam negeri kali ini memberikan sinyal kerawanan bagi dampaknya kepada sektor ekonomi. Terlihat dari respon pasar yang langsung bergejolak dengan penarikan arus dana asing (capital outflow) yang bisa secara langsung menjadi ancaman kegoyahan sistem ekonomi.

Investor memang tidak mengenal batas negara, logika investasi hanya tunduk pada kepentingan keuntungan. Imbal hasil yang tinggi dari nilai selisih hasil bertanam modal menjadi motif serta pola perilaku utama para investor tersebut.

Benahi Layar saat Badai Datang?

Pembangunan kekuatan ekonomi lokal yang lepas dari dependensi atas modal asing merupakan sebuah alternatif metode yang dapat dilakukan dengan melihat cerminan atas kemampuan sektor UKM menjadi bagian penopang ekonomi atas krisis ekonomi '97 ketika korporasi terpuruk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun