Mohon tunggu...
Yudhi Hertanto
Yudhi Hertanto Mohon Tunggu... Penulis - Simple, Cool and Calm just an Ordinary Man

Peminat Komunikasi, Politik dan Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Kesehatan dalam Potret Kontestasi Politik

30 Juni 2023   13:26 Diperbarui: 1 Juli 2023   06:45 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi agenda kesehatan masih bersifat sekunder dalam kontestasi politik Indonesia. Sumber: Kompas.id/Didie SW

Senyap! Isu seputar sektor kesehatan belum terlihat dari ekspose politik para calon yang akan digadang berkontestasi pada kancah agenda politik 2024. Hal ini seolah menandaskan bahwa agenda kesehatan nasional, memang baru menjadi bagian pelengkap penderita dalam aras politik. Bersifat sekunder.

Sebagian kalangan pendukung mungkin akan berkata, bila saat ini belumlah masuk periode kampanye dengan pernyataan terbuka visi misi seorang kandidat. Hal itu benar adanya, tetapi kita tentu berharap semua kontestan mampu mengurai gagasan diberbagai bidang, termasuk pada ranah kesehatan.

Politik menjadi vital dibidang kesehatan, karena tanpa dukungan politik -political will akan sangat sulit membayangkan bagaimana format dari sistem kesehatan nasional. Posisi penting dari pemunculan tema kampanye di bidang kesehatan, merupakan bentuk keseriusan guna membangun ketangguhan bangsa.

Hal itu menjadi signifikan bila mencermati ulasan Fasli Jalal, "Human Capital Index, Perlukah?", Kompas (28/6) yang menyebut penempatan manusia sebagai sumberdaya kehidupan bernegara hanya akan mewujud, jika terdapat komitmen untuk mendorong peningkatan kualitas dan derajat kesehatan publik.

Kondisi ini perlu mendapatkan perhatian khusus, sebagaimana kajian Zainal Muttaqin, "Rapor Kesehatan Kita", Kompas (26/6) bila berbagai indikator kesehatan nasional masih belum sampai pada target yang diharapkan. Situasi tersebut mencerminkan kegagalan. Perlu perspektif berbeda dalam mengatasinya.

Salah satu yang dibutuhkan adalah kemampuan untuk melihat persoalan kesehatan, sebagai bagian dari agenda pembangunan secara keseluruhan. Dengan begitu, pembentukan masyarakat yang sehat hanya akan dicapai bila ada program terintegrasi dari mulai aspek preventif hingga kuratif.

Secara samar, upaya untuk memastikan berjalannya keberlangsungan serta keberlanjutan program kesehatan nasional hanya akan dapat diraih dengan konsistensi dukungan di ruang politik. Implementasi program aksi hanya akan dapat terjadi manakala terdapat keberpihakan dalam regulasi.

Bahkan lebih jauh lagi, sektor kesehatan membutuhkan politik anggaran yang mencukupi bagi usaha membangun sistem kesehatan nasional yang berkeadilan untuk semua lapisan masyarakat. Hal ini merupakan amanat dalam konstitusi kita, guna melindungi hajat hidup sehat seluruh warga negara.

Rasionalitas Melebihi Emosionalitas

Hiruk pikuk kontestasi politik yang akan berujung pada proses pemilihan di 2024 nantinya, harus dimulai dengan upaya mendekatkan para tokoh pada problematika dan berbagai persoalan publik. Sehingga, mampu dimunculkan formulasi solusi sebagai janji kampanye, berbasis data -evidence based.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun