Tidak ada lineritas dan sifat sekuens dalam teks. Bentuknya, acak dan abstrak. Teks itu hidup dan menghidupi entitas sosial. Teks konstitusi, mengikat individu pada lokus komunitas.
Satu yang tidak dapat digugat, berakhir pada teks penciptaan dan permulaan, menjadi rahasia Illahiah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!