Mohon tunggu...
Yudhi Hertanto
Yudhi Hertanto Mohon Tunggu... Penulis - Simple, Cool and Calm just an Ordinary Man

Peminat Komunikasi, Politik dan Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Fareed Zakaria dan Pelajaran Pandemi

2 Juli 2021   13:24 Diperbarui: 2 Juli 2021   13:24 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi menjadi alarm, yang mengirimkan sinyal tanda bahaya. Perlu ada perbaikan, mengencangkan sabuk pengaman, agar kita bersiap untuk resiko terburuk yang akan terjadi.

Untuk bisa keluar dari situasi pelik tersebut, Fareed menyampaikan poin-poin pokok penting agar wabah dapat ditangani, karena pada kenyataan sejarah, wabah akan selalu berakhir.

Fareed menyebut dibutuhkan kualitas pemerintahan yang kompeten untuk mampu mengatasi pandemi. Berkaca pada kondisi Amerika sebagai negara besar yang kerepotan menghadapi wabah.

Bahkan bila dibandingkan Taiwan, Hongkong dan Singapura, penanganan Covid-19 di negeri Paman Sam dapat dibilang tertinggal. Fokusnya pada kepemimpinan kolektif yang mampu menampilkan kualitas penyelesaian masalah.

Negara, Pasar serta Ilmuwan

Masa pandemi, jelas Fareed, merupakan situasi anomali. Mekanisme pasar tidak lagi mampu bekerja sempurna serta menjadi indikator mutlak. Dalam hal itu negara mengambil alih peran, melakukan intervensi.

Negara wajib masuk ke gelanggang pertempuran melawan wabah, memutuskan langkah penting dan prioritas dalam menyelamatkan warga negara. Tidak bisa tidak, menjadi kewajiban.

Aktor yang turut berperan selama pandemi, adalah para ilmuwan. Tetapi tidak bisa sendirian, ilmuwan dan publik harus membangun harmoni, keduanya berinteraksi secara timbal balik.

Karantina dan isolasi menjadi himbauan yang sering disampaikan, meski pada hakikatnya tidak menghilangkan sifat manusia sebagai makhluk komunal yang hidup secara sosial.

Perantaraan teknologi menjadi pengganti interaksi fisik, dan ketergantungan itu akan semakin besar dari waktu ke waktu. Situasi ini, bagi Fareed, membuat ketimpangan melebar.

Tidak hanya antar negara, bahkan antar lapis ekonomi masyarakat pun terjadi kesenjangan, dalam uraiannya Fareed menyebut, perlu upaya bersama, kolaborasi antar bangsa sebagai umat manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun