Mohon tunggu...
Yudhi Hertanto
Yudhi Hertanto Mohon Tunggu... Penulis - Simple, Cool and Calm just an Ordinary Man

Peminat Komunikasi, Politik dan Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Di Bawah Kuasa Rating dan Turbulensi Media

20 Agustus 2019   08:58 Diperbarui: 20 Agustus 2019   14:48 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk mendapat nilai rating dan share yang baik, konten disesuaikan dengan selera yang dapat diterima khalayak. Selain itu, masuk ke dalam logika radar lembaga pemeringkat. Diantaranya adalah persebaran konten di beberapa titik wilayah pemantauan. 

Alhasil semua stasiun televisi mau tidak mau membangun perluasan jaringan dengan infrastruktur fisik yang membutuhkan sangat banyak investasi langsung. Jebakan fix asset, dengan initial cost yang besar belum tentu ada jaminan atas return mencukupi. 

Sesuai manajemen media, mengutip Porter terkait kompetisi, maka sebuah industri yang memiliki tingkat sustainabilitas baik, bila mampu melihat dirinya dalam beberapa kriteria, termasuk: peta persaingan industri sejenis, tekanan biaya operasional, selera pasar, regulasi terkait dan pesaing pengganti yang bersifat substitusi.

Diera digital, youtube, netflix, bahkan sosial media para tokoh merupakan bentuk media baru, yang menjadi pesaing tidak langsung. Bahkan para artis yang berseliweran di NET TV pun memiliki kanal pribadi di dunia maya. Mereka bertindak juga sebagai produsen bagi channel tv digitalnya sendiri.

Dengan begitu, harus ada upaya serius perbaikan manajemen, dalam perspektif Ansoff, yakni membuka pasar baru dengan produk baru, atau memperdalam pasar lama dengan  produk baru. Dengan begitu, penghentian beberapa program di NET TV dapat dimaknai sebagai konsolidasi tayangan, penyegaran konten untuk mendapatkan format yang sesuai.

Ekosistem Digital

Tidak ada yang mampu memastikan bagaimana pendapatan diperoleh di era digital yang selalu berhadapan dengan perubahan secara dinamis. Tetapi secara nyata, dunia memang telah berubah.

Bila dilacak website dan sosial media milik NET TV, termasuk aplikasi mobile yang dimilikinya. Nampak seluruh perangkat digitalnya sangat lengkap. Lantas apa yang perlu dibangun? Penguatan basis komunitas sebagai sebuah ekosistem.

Jika merujuk Kasali, dalam buku #MO, sekurangnya NET TV harus mencari model pendapatan lain-lain, secara inovatif. Prinsip utamanya adalah membagun engagement, keterikatan dan keterkaitan emosional.

Maka proses trial and error pasti akan terjadi. Dinamika internal bisnis akan berlangsung terus menerus. Sekurangnya dalam pandangan Mosco, ada dua hal penting, kemampuan eksistensi media akan bergantung pada proses adaptif melakukan komodifikasi dan spasialisasi.

Apa maknanya? Komodifikasi diartikan sebagai cara membangun komoditas yang memiliki nilai, baik penguasaan data pelanggan, pengiklan, dan konten serta tenaga kerja. Sedangkan spasialisasi mengandalkan kemampuan untuk memenuhi ruang dan waktu, mekanisme agregasi bisa dilakukan dengan kolaborasi. Detail teknisnya? harus dibuat melalui data-data internal yang terkumpul di NET TV itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun