Apa yang membedakan Pemilu 1955 dan tahun politik kali ini? Dimensi waktunya berbeda, situasi dan latar yang melingkupinya juga jelas berbeda, namun perilaku politik dari elit dan partai politik tidak pernah mengalami perubahan. Siasat demi siasat disusun hanya untuk memastikan kekuasaan.Â
Pemilu 1955 tercatat sebagai pemilu terbaik serta aman dan damai, pemilu pertama diawal negeri ini berdiri, meski ada kekurangan disana-sini, tetapi ada ketulusan dan sikap atas kebersamaan pada pengalaman historis keterjajahan, membangun rasa kekitaan.
Jika kemudian ditanya secara reflektif paska 73 tahun kemerdekaan kali ini, dan kita berhadapan dengan periode pemilihan 2019, adakah nilai kekitaan? Atau hanya tinggal Anda dan Saya? Pada Pemilu 1955 kita perlu banyak berkaca, tentang wajah yang semakin menua tetapi tidak menghadirkan kearifan dan kebijaksanaan, karena syahwat kuasa selalu menggelora yang justru menghadirkan syak wasangka dan angkara. Mari kita bermenung, penderitaan justru kerap mempersatukan!.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H